Wednesday 29 February 2012

RAHASIA SUKSES BISNIS ETNIS TIONGHOA

Melejitnya perekonomian China sungguh mengagumkan banyak pihak. Siapa tidak kenal Haier, Huwaei, serta Levono? Di daratan China tidak sedikit raksasa multinasional yang di paksa memperbaharui manajemen bisnisnya karena para pengusaha China daratan tersebut terang-terangan telah menantang para pendatang yang mencoba mengeruk keuntungan dari konsumen lokal yang besarnya luar biasa, baik di sektor migas, ritel, elektronik, hingga telekomunikasi.
Mayoritas perdagangan dan industri di wilayah Macan Asia, yakni Taiwan, Hongkong, dan Singapura pun di kuasai oleh para pengusaha keturunan Tionghoa perantauan. Perusahaan kecil dan menengahtelah mempekerjaan separuh tenaga kerja di banyak negara-negara asia, dan etnis China memilki 90% dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Menyimak semua fakta menarik ini banyak orang mulai bertanya-tanya, Apa rahasianya di balik kisah sukses para pelaku bisnis etnis Tionghoa tersebut?
1. TEORI-TEORI EKONOMI RAKSASA
Di dunia ini ada dua teori ekonomi raksasa yang sangat berpengaruh. Teori pertama kita sebut saja Ekonomi Liberal. Di dalam bukunya Adam Smith mengatakan bahwa, apabila manusia di biarkan mengejar keuntungannya sendiri-sendiri tanpa di campuri sedikitpun oleh pemerintah, masyarakat seluruhnya akan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Teori yang kedua kita sebut saja Ekonomi Sosialis. Di dalam teorinya Karl Marx mengusulkan agar negara melalui pemerintahnya ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi para warganya untuk menghindari penumpukan kekayaan di kalangan terbatas pemilik modal atau kaum borjuis. Sistem ekonomi yang di anggap lebih adil dan tidak mengekang, jalan tengah atau modifikasi atas dua teori ekonomi besar itu antara lain di sebut Demokrasi Ekonomi.
Pasar Bebas
Adam Smith menulis manusia pada dasarnya adalah Homo Economicus yang selalu ingin memperoleh manfaat sebesar-besarnya dengan harga atau pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Amerika adalah contoh utama yang mengadopsi teori pasar bebas ke dalam sistem ekonominya yang di tandainya dengan minimnya campur tangan pemerintah. Mereka selalu berusaha menekan harga produk sehingga selalu ada kemungkinan buruh yang bekerja di perusahaan, mereka di gaji dengan upah rendah walau di lengkapi dengan jaminan sosial. Sebagai dampak dari upah yang sangat rendah ini ekonomi secara keseluruhan meningkat karena barang yang di hasilkan menjadi sangat murah dan kompetitif. Ekspor meningkat sehingga devisa masuk.
Adam Smith sendiri menganjurkan persaingan bebas karena kapitalisme tidak akan berjalan tanpa persaingan bebas. Oleh karena itu setiap orang harus menanamkan pada diri mereka sendirimotif mencari keuntungan dan mengumpulkan kekayaan yang amat di butuhkan untuk kesuksesan usaha dan kemakmuran bangsa.
Orang denagn sendirinya akan terdorong untuk melakukan hal yang mulia apabila mereka dapat melihat suatu keuntungan pribadi di dalamnya. Maka Adam Smith menganjurkan biarlah orang yang bertindak sendiri. Pada saatnya, hati nurani mereka akan mengontrol segala tindakannya dan melakukan hal-hal yang baik. Sementara masyarakat akan mengikuti nasib hidupnya sendiri di atas materialisme, intelektualisme, dan individualisme.
Sosialisme Ekonomi
Dalam Manifesto Komunis Marx menyebutkan,”sejarah seluruh masyarakat adalah sejarah perang antar kelas”. Marx menamakannya Materialisme Dialektis. Kelas yang di maksud oleh Marx yaitu :
• Para kapitalis yang memilki dan mengontrol sarana produksi.
• Kelas pekerja yang menggantungkan nasibnya pada para pemilik modal.
• Kelas menengah yaitu para usahawan kecil, kaum profesional, dan pekerja setingkat manajer.
Rusia dan RRC adalah sponsor utama yang mengadopsi teori ekonomi sosialis. Produksi, distribusi, konsumsi, pembagian pendapatan dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi di atur oleh pemerintah melalui badan perencanaan nasional.
Demokrasi Ekonomi
Para ekonom sepakat bahwa sistem ekonomi pasar dan pengakuan hak milik adalah sistem yang terbaik. Tetapi harus ada modifikasi melaui kebijaksanaan dan pengaturan noleh pemerintah. Pemerintah harus mengenakan pajak pada yang kaya untuk di pakai memberi bantuan dan merangsang produktivitas kepada bagian masyarakat yang kecil serta ya ng membutuhkan. Denagn demikian pweran negara dalam demokrasi ekonomi dianggap penting untuk menghindarkan beberapa keadaan yang mungkin terjadi.
Pelaku Bisnis Etnis Tinghoa
Untuk masuk dalam orbit ekonomi global segala sumber daya harus di eksplorasi, segala potensi harus di gali dan di jual ke pasar global. Akan tetapi apa pun yang masiuk ke dalam orbit ekonomi global harus terlebih dahulu mengalami liberalisasi.
Kita tahu kemajuan ekonomi RRC hingga saat ini baru mulai setelah menangnya kelompok Deng Xiao-Ping atas Kelompok Empat.
Mulai tahun 2007 Pemerintah RRC telah berupaya memutuskan untuk menagdopsi UU Hak Properti yang menjamin hak kepemilikan properti individu maupun swasta, serta UU Pajak Perusahaan. Keputusan ntersebut merupakan suatu langkah maju di dalam sistem ekonomi sosialis yang di anutnya selama ini.
Faktor kultur etnik lebih-lebih di aplikasikan dalam rangka pembangunan dan perluasan jaringan bisnis serta pendukung usaha. Jaringan tersebut pada dasarnya bersifat kekeluargaan. Memang ini semacamkeunggulan pengusaha etnis Tionghoa yang tidak mudah di tiru oleh etnis lain. Walaupun demikian sikap kompetitif di antara mereka tetap terpelihara secara sehat. Hal ini semakin mempewrkuat kinerja bisnis di kalangan mereka bahkan saat terjadi krisisataupun munculnya tantangan besar, mereka akan saling bekerja sama. Oleh sebabitu bisnis keluarga sebagai penopang jaringan bisnis yang mereka bentuk dalam konteks ini sangatlah penting.
2. SEJARAH dan PROFIL BISNIS ETNIS TIONGHOA di INDONESIA
Dalam ajaran KONFUSIUS terdapat konsep ‘langit yang tidak kuasa di ubah oleh manusia’. “Langit” ini bahkan sangat menentukan. Jika konsep “langit” di jabarkan dalam kehidupan bisnis, kita akan menemukan beberapa nasehat penting yang mengandung kebenaran. Dalam konsep yang lebih modern “langit” dapat di artikan sebagai tatanan kekuasaan dan politik, kebudayaan setempat, keadaan alam, atau pun situasi pasar pada umumnya. Seiring denagn perkembangan zaman dan pengalaman bisnisnya, prinsip-prinsip prilaku ekonomi etnis Tionghoa di Indonesia pun beubah dari masa ke masa.
Dalam suatu studi banding tentang kegiatan bisnis antar generasi pertama dan geneasi berikutnya di kalangan etnis Tionghoa, ternyata orang Tionghoa “totok” yang kebanyakan dari para emigran itu lebih berhasil di bandingkan ertis Tionghoa peranakan. Penyebabnya antara lain enis Tionghoa “totok”cenderung inovatif dan berani mengambil resiko tinggi sebagai wiraswasta. Kondisi status ekonominya mereka pun apda umumnya masih berada di bawah sehingga cenderung dinamis dan berorientasi dagang.
Sebaliknya etnis Tionghoa peranakan lebih konservatif dalam usaha. Mereka tinggal meneruskan atau mengembangkan bisnis keluarga. Diantara mereka bahkan ada yang cenderung lebih berminat menjadi kaum profesional dari pada wiraswasta.
Perilaku ekonomi etnis Tionghoa di perantauan secara umum lebih mengarah pada usaha yang sifatnya aman dan netral, dalam arti tiak mengandung banyak resiko bagi kese;amatan dan kesejahteraan diri dan keluargaanya.
Perilaku ekonomi cenderung proaktif, berbentuk usaha atau perusahaan keluarga memang sudah menjadi ciri khas etnis Tionghoa di kawasan Asia, twermasuk Indonesia. Itu sebabanya bentuk kolaborasi perilaku etnis Tionghoa di Indonesia sangatnlah kental terutama kelas menengah dan keatas. Kemajuan etnis Tionghoa di pengaruhi oleh latar belakang pengalaman masa lampau, yang merupakan dasar untuk melangkah maju meraih langkah-langkah hidup mereka di masa kini dan yang akan datang. Lintasan nsejarah bisnis etnis Tionghoa di Indonesia secara umum dapat kita lihat dengan mengikuti perkembangan zamannya, yaitu Zaman Kolonialisme, Republik, Pemerintahan Orde Baru, dan Reformasi.
Masa Kolonialisme
Pada zaman kolonial, berbagai peluang dalam jajaran birokrasi, ketentaraan dan pendidikan umumnya tertutup bagi orang timur asing etnis Tionghoa. Di tenagh-tengah politik kolonial yang diskriminatif itu, bidang yang relatif terbuka bagi etnis Tionghoa adalah perdagangan. Pada awal sampai pertengahan abad ke-19, perdagangan eceran menjadi tumpuan utama bisnis etnis Tionghoa.
Di Sumatera banyak dari kalangan etnis Tionghoa yang menjadi tengkulak, pedagang ikan, penjaja keliling kecil-kecilan, atau pemilki penggilingan beras. Dari titik bawah ini mereka mulai membangun bisnisnya, di samping aktif pula memperluas jaringan bisnisnya sendiri. Perlahan-lahan mereka pun akhirnya sanggup bersaing dan menyisihkan para pedagang serta usahawan kecil pribumi, tetapi tidak usahawan-usahawan Belanda.
Zaman Republik
Peran ekonomi etnis Tionghoa pada awal kemerdekaan Risedikit demi sedikit memasuki usaha grosir dan ekspor impor yang waktu itu masih di dominasi Belanda. Kalangan etnis Tionghoa pada bidang jasa dan profesi secara kuantitatif meningkat. Peran etnis Tionghoa di bidang ekonomi semakin meluas pada zaman perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan Demokrasi Terpimpin. Keberhasilan usaha mereka dalam menagmbil alih perusahaan-perusahaan besar belanda yang di nasionalisasikan juga tidak kalah memiliki arti strategis bagi kelanjuatan dan pertumbuhan bisnis mereka di Indonesia.
Di Bawah Pemerintahan Ode Baru
Pada awal pemerintahan orde baru etnis Tionghoa kelas menengah telah melakukan Huaman Capital besar-besaran di bidang pendidikan, terutama yang bersifat teknis dan manajerial. Politik rasial masih di jalankan secara twrang-terangan di masa pemerintahan Orde Baru. Pada saat yang sama sejak awal Orde Baru, Soeharto bersama rezimnya menggunakan etnis Tionghoa sebagai kuda beban yang menarik kereta Orde Baru untuk mengejar tingkat kemakmuran sesuai dengan keyakinan pemerintah. Pusat Data Bisnis Indonesia antara tahun 1992-1996 mencatat 300 konglomerat yang mayoritas keturunan Tionghoa menguasai penjualan Rp.227,2 triliun denagn aset Rp.425 triliun.
Walau dengan catatan ekonomi yang spektakuler dari kalangan pebisnis etnis Tionghoa pemerintah Orde Baru tetap melancarkan politik rasialnya dengan memasang rambu-rambu yang membuat pebisnis etnis Tionghoa tidak dapat berbuat banyak. Kendali etnis Tionghoa terhadap kegiatan perekonomian bagaimana pun akhirnya memicu kecemburuan dan kebencian dari kalangan pribumi Indonesia. Demonstrasi justru berakhir dengan penyerangan dan penghancuran rumah-rumah etnik Tionghoa.
Gaya pembangunan ekonomi elitisme yang di pertontonkan Orde Baru ternyata memang rapuh. Dipicu oleh krisis moneter yang berlarut-larut kalangan masyarakat lalu bergerak dengan sejuta amarah dan ketidakpuasan terahdap situasi dan kondisi kehidupan sosial ekonominya. Kerusushan Mei 1998 sudah tentu sangat berpengaruh pada pelaku bisnis etnis Tionghoa. Diantara mereka banyak yang lari keluar negeri, dan sebagian ada yang melarikan modalnya juga. Usaha perniagaan etnis Tionghoa di kota kota besar secara umum vakum. Mereka baru berani bangkit setelah ada jaminan keamanan dari Presiden Habibie.
ERA REFORMASI
Reformasi di Indonesia di tadain dengan komitmen bersama untuk membangun sistem demokrasi yang substantif, demokrasi yang melahirkan kesejahteraan. Reformasi di bayangkan akan menghasilkan perubahan dan kemajuan setahap demi setahap karena memang sangat berlainan artinya dengan revolusi. Di dunia bisnis, krisis ekonomni 1998 memang memicu ambruknya banyak konglomerat terutama nketurunan Tionghoa karena menggunakan bank sendiri untuk mendanai proyek bisnis dengan rentabilitas rendah.
Menurut catatan di Bursa Efek setelah krisis Moneter 1997-1998, kekuatan ekonomi konglomerat keturunan Tionghoa rupanya tidak serta merta meredup. Hingga saat ini tampaknya penguasaan bisnis konglomnerat keturunan etnis Tionghoa masih kuat. Sesungguhnya yang paling terpukul langsung akibat krisis moneter Asia adalah perekonomian nasional yang begitu rapuhnya karena di gerogoti oleh bisnis para pejabat dan pengurus partainya.
“Wait and see” adalah satu-satunya sikap yang di anggap lebih bijaksana untuk merespons kampanye pebaikan ekonomi di pemerintahan orde Reformasi yang silih berganti ini. Pelaku ekonomi etnis Tionghoa sesungguhnya masih menunggu langkah-langkah konkret pemerintah dalam memperbaiki situasi perekonomian dan usaha nasional. Namun demikian bisnis hau berjalan terus. Dalam situasi negara yang di warnai oleh berbagai bentui kampanye anti korupsi, kolusi, dan nepotisme ini pelaku ekonomi etnis Tionghoa tampaknya menjadi lebih terfokus dan bahkan cukup merasa aman memilih berbasis di sektor hilir denagn tingkat resiko yang kecil namun masih dapat menguntungkan.
3. KARAKTER SUKSES BISNIS TIONGHOA
Jalan Sutera yang terkenal dalam sejarah perniagaan dunia, di rintis mulai dari Xian, ibu kota provinsi Shaanxi China tenagh sampai ke Rusia, Utara India, Afganistan, Persia dan berakhir di kota pelabuhan Tire di Libanon. Ekspedisi di bidang perniagaan melalui jalan itu merupakan penanda hubungan pertama orang-orang Tiongkok dengan peradapan seluas dunia. Jalan itu kemudian menjadi jalur utam dan pusat perdagangan orang-orang Tiongkok. Dalam hal ini kaum perintis jalur perniagaan tersebut tidak dapat mengandalkan siapa-siapa kecuali orang-orang mereka sendiri. Sejak saat itu lah orang-orang Tionghoa mulai di kenal sebagai kaum perantauan yang tangguh dan paling banyak di dunia. Orientasi mereka terutama pada perdagangan barang ataupun jasa.
Ciri-ciri usahawan Tionghoa di perantauan ini pada umumnya merasa tidak punya tanah air, cepat mengadaptasi bahasa dan cenderung mengikuti standar barat. Namun demikian mereka akan tetap bergerak di antara keluarga mereka sendiri. Sejak dahulu, sekarang, sampai masa mendatang bisnis etnis Tionghoa kelihatannya akan tetap di kelola oleh anggota keluarga inti secara eksklusif.
Keturunan Tionghoa khususnya peranakan atau pribumi memili keluarga-keluarga besar dan bersifat nepotisme yang arinya wajib menolong keluarga. Sesama migran etnis Tionghoa di mana pun berada harus saling menjaga dan membantu.
Berdasarkan kesamaan etnis dan subetnis itulah mereka dapat memetik keuntungannya antara lain:
• Memaksimalkan “contact points” untuk informasi bisnis atau pekerjaan.
• Tukar menukar berita atau komoditi dagangan.
• Memberi atau mendapatkan dukungan psikologis maupun dukungan moral.
Kontak bisnis yang bersifat rasila meeka di permudah oleh pandangan hidup kosmopolitan dan eksklusif dari kebudayaan China. Melalui jaringan ini pula pelaku bisnis etnik Tionghoa dapat menawarkan barang dan jasa dari negri-negri lain dengan cepat dan harga bersaing.
Kesamaan Tujuan Bisnis
Mereka mempunyai tujuan bisnis yang fokus dan selalu mencari cara untuk mewujudkan keinginannya serta mau membayar harganya. Untuk bisa di terima dalam pergaulan ya ng membantu perkembangan bisnisnya mereka melakukan dua hal penting yaitu :
• Mereka menjadikan dirinya sebagai pribadi yang kompeten melalui proses belajar yang keras dan terus menerus.
• Mereka menjadikan dirinya pribadi yang supel, memilki empati, dan di sukai serta pandai membawa diri.
Dengan demikian mereka siap di persatukan lewat jaringan bisnisnya dalam satu tujuan yaitu sukses bersama. Kesamaan tujuan hidup itu tidak lain berbicara tentang bisnis keluarga mereka agar bertahan dan terus berkembang.
Kaum Pekerja Keras
Untuk sukses merteka membutuhkan orang lain atau jaringan bisnis. Mereka berpandangan bahwa sukses itu sesungguhnya adalah penghargaan yang mereka terima dari orang lain, sebagai mana nimbalan atas jasa atau kontribusi mereka kepada orang lain. Mereka percaya bahwa sukses brsifat mutual benefit yanitu timbal balik atau saling menguntungkan. Dan itu harus di tebus dengan kerja keras. Orang-orang Tionghoa pekerja keras, mereka sangat peka terhadap sifat-sifat pamer yang tanpa alasan seperti biasa di lakukan oleh orang-orang yang lemah. Sudah tentu orangorang yang malas dan karenanya mudah menyerah tidak akan mendapat kepercayaan.
Semangat Untuk Hidup Tinggi
Senantiasa menghasilkan uang sudah menjadi kebiasaan sekaligus kesenangan mereka. Sikap hidup orang Tionghoa sedemikian itu mengarah pada kemakmuran.
Nilai-nilai yang di ajarkan seorang ayah kepada anaknya tidak pernah lepas dari unsur kerja keras, ulet, menghargai waktu serta modal, disiplin, hemat, menepati janji dan dapat di percaya. Ketika mereka mulai besar dan di libatkan dalam usaha keluarga, di ajarkan juga :
• Pengenalan medan untui mengetahui daya beli serta selera masyarakat.
• Pelayanan terhadap konsumen denagn mengutamakan banyaknya pelanggan, meskipun untungnya sedikit.
• Mencari kontak-kontak dalam rangka memperoleh atau memperdalam pengetahuan, maupun mendapatkan atau memperluas daerah pemasaran bagi barang-barang dagangannya.
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas barang dagangan di samping kerja pribadi.
• Konstinuitas dan konsistensi dalam bisnis yang di anggap sangat menentukan bagi kelangsungan bisnis, dan di atas semua itu semangat untuk hidup tinggi.
Sejak kecil anak-anak dididik untuk memilki kepatuhan moral, perlunya mencari konsensus, mengendalikan diri, memiliki rasa tanggung jawab, berterima kasih pada orang tuaserta menghormati yang lebih senior. Cara dan kebiasaan para pelaku bisnis menyelenggarakan bisnis mereka telah tumbuh sejak lama, bahkan dapat di katakan telah tepola berdasarkan sejumlah prinsip dasar pebisnis.
4. FILSAFAT UNTUK KEMAKMURAN
Bangsa Tiongkok merupakan suatu kelompok mesyarakat yang penuh dengan segala macam legenda, misteri, dan tradisi yang telah mengakar kuat dari turun temurun.
Kadang-kadang orang asing yang menggolongkan etnis Tionghoa sebagai bangsa yang paling sukar untuk di mengerti. Etnik langka yang ansih dapat mempertahankan tradisi serta kepercayaannya. Namun pada waktu yang bersamaan mampu menyesuaikan diri alam abad komputer seperti sekarang ini.
Kalau kita mau berpegang pada asumsi bahwa pelaku binis etnis Tionghoa terkenal sebagai pekerja keras, hemat, dan ulet, maka keutamaan-keutamaan itu mengandaikan pelaku bisnis memilki perencanaan jangka panjang dan bukan orientasi pada keuntungan tinggi yang segear di dapat. Asumsi ini bisa menjadi salah satu rahasia keberhailan usaha etnis Tionghoa. Orang-orang Tionghoa ini juga percaya bahwa untuk berhasil sering kali harus lebih dahulu melakukan pengorbanan dan investasi. Orang Tionghoa sejak nenek moyangnya turun-temurun hingga sekarang adalah sebagai penganut sistem nilai yang bermuara pada ajaran Konfusius.
Hukum Timbal Balik dan Abadi
Tujuan ideal Konfusianisme adalah menjadi seorang yang berbudi mulia denfgan berpegang teguh pada prinsip moralitas dan tidak sedikitpun meninggalkan perbuatan baik, bahkan tidak akan berbuat sekedar untuk sesuap nasi.
Konfusius berkata, orang yang dapat mempraktikkan lima hal dimana-mana, di bawah langit, akan berwatak peramah dan penyayang. Kelima hal itu adalah sopan-santun, kemurahan hati, kepercayaan, kerajinan, dan keramahan.
Hubungan dengan orang lain menurut Konfusius adalah kerja sama demi kehidupan yang damai dan bukan permusuhan. Pengusaha keturunan Tionghoa pada umumnya sangat mementingkan jaminan masa depan dan tempat berusaha yang aman dan tenang. Pola barat sangat menekankan ketepatan laporan keuangan, neraca, laba rugi, sedangkan pengusaha China lebih menekankan pada kepercayaan yang dalam terhadap integritas yang terdapat dalam diri seseorang. Dengan kata lain pertimbangan dalam hubungan probadi sangat menentukan walaupun proses ini memakan watu lama.
Perubahan Sebuah Keniscayaan
Seorang cendikiawan Tiongkok yang hidup antara 1762-1836 menggambarkan bagaimana orang-orang Tionghoa menyadari keadaannya dan mau menjalani perjuangannya dari tingkat bawah serta penuh harga diri. Konfusius percaya semua energi dalam alam semesta ini mengalami perputaran seperti halnya pagi, siang, sore, dan malam, demikian terus berulang, tidak ada satu pun yang abadikecuali perubahannya itu sendiri. Sukses adalah hasil upaya manusia yang secara teus menerus belajar memperbaharui diri agar sikapnya baru selamanya. Sedangkan menjadi insan berbudi mulia adalah cita-cita tetinggi dari seorang konfusian. Cita-cita itu akan tercapai bila seseorang terus berupaya dengan tekun dan telaten. Keberahsilan dalam bisnis menurut ajaran Konfusius sebagian besar di tentukan oleh sikap-sikap tersebut. Tugas utama setiapa manusia yang memasuki bidang apa pun ialah ikut mendamaikan dunia.
Pengetahuan
Konfusius percaya bahwa masyarakat yang ideal hanya bisa di bentuk oleh orang-orang yang berpengetahuan. Ia berkata pengetahuan itu terdiri atas lima langkah :
• Pertama, pelajarilah secara meluas
• Kedua, bertanyalah secara cermat
• Ketiga, berpikirlah secara seksama
• Keempat, saringlah secara jelas
• Kelima, jalankanlah secara sungguh-sungguh
Kelima prinsip pengetahuan itu jika di aplikasikan dalam sebuah perencanaan bisnis akan menghasilkan sebuah perencanaan dahsyat yang tentu saja akan menghasilkan kesuksesan, seperti yang umum kita lihat pada bisnis-bisnis etnis Tionghoa.
Melihat pada ajaran Konfusius, pengetahuan berguna apabila memilki pengaruh pada kehidupan seseorang. Proses berpengetahuan seperti itu memnag memerlukan di siplin yang tinggi. Bukan sekedar pengetahuan untuk mengetahui melainkan untuk kegunaan yang bermanfaat bagi kehidupan, pergaulan yang bermartabat, serta jalan keutamaan.
5. PENGARUH ELEMEN ALAM ; ANTARA MITOS dan FAKTA
Masyarakat Tionghoa memilki tradisi yang kuat untuk mentransfer nilai-nilai tradisional yang di ketahuinya pada anak cucu. Mereka meyakini ada lima faktor yang mempengaruhi hidup manusia yaitu :
• Nasib pada saat lahir
• Hoki
• Feng Shui
• Pendidikan atau pengalaman
• Amalan
Nasib dan hoki yang mempengaruhi hidup manusia dapat di teropong dengan menggunakan alat berupa kalender Tiongkok yang di wujudkan dalam bentuk Shio.
Shio dan Elemen-Elemen Alam
Setiap Shio atau kurun waktu tertentu di beri nama binatang. Adapun batas-batas Shio ini terkait erat dengan fenomena alam yaitu peredaran matahari dan bulan.
Dari sana mereka akan mendapat gambaran :
• Ciri-ciri individu seperti elemen, karier yang cocok, ataupun keadaan kesehatannya.
• Model interaksi yang mungkin terjadi antara individu dari Shio tertentu denagn individu-individu bershio lainnya.
• Pengaruh waktu untuk meramal nasib individu atau keadaan di tahun mendatang.
Ada lima unsur atau elemen yang membentuk alam semesta sehingga di akui dalam kalender Tionghoa. Kelima elemen itu adalah logam, air, kayu, api, dan tanah.
Setiap unsur rupa-rupanya juga mempunyai pengaruh khas terhadap individu yang lahir pada tahun Shio yang bersangkutan.
Logam
Seseorang yang berunsur logam dikenal kaku dan tegas. Akan tetapi ia cepat dalam memberikan ide baru serta kreatif. Adapun bisnis yang banyak mengandung elemen logam adalah bisnis di bidang manufaktur, kesehatan, perawatan kulit, salon, dan teknologi informasi.
Air
Air merupakan unsur yang paling esensial. Unsur tersebut mencerminkan keinginan yang kuat serta kekuasaan. Seseorang yang berunsur air di kenal terampil mengutarakan ide-ide serta mempengaruhi orang lain. Bisnis yang banyak mengandung elemen air ini adalah adalah bisnis di bidang perusahaan air minum, jurnalistik, penulis, kesehatan, perikanan, dan laundry.
Kayu
Secara alami unsur kayu berhubungan dengan musim semi di Tiongkok. Seseorang dengan elemen ini secara alamiah terlihat lebih hidup. Antusias dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan ia di kenal sangat menghargai etikadan pergaulan. Adapun bisnis yang banyak mengandung elemen kayu adalah bisnis di bidang penerbitan buku, furnitur, atau tekstil.
Api
Unsur api berhubungan dengan mesim panas. Seseorang yang mempunyai unsur api berpembawaan riang, merasa selalu senang, gembira dan santai. Kkemampuannya menonjol da;lam kepemimpinan sebab dalam elemen api terdapat spirit, ekspresi, dan kapasitas seseorang untuk mempejuangkan kebahagiaan. Bisnis yang mengandung elemen api seperti di bidang pasar saham, perbankkan, restoran, pemasaran, entertainment dan lain sebagainya.
Tanah
Unsur tanah memegang peranan menstabilkan segala macam situasi. Seseorang dengan unsur tanah mempunyai kemampuan untuk mengayomi dan mendukung orang lain. Ia sanggup menciptakan kedamaian dalam lingkungnya serta berfikir jernih karena kemampuan berkonsentrasi serta mencerna informasi secara cermat.
Bisnis yang banyak mengandung elemen tanah terutama di bidang properti, pertambangan, pertanian, perhotelan, dan asuransi.
Feng Shui
Dalam menjalankan bisnis sehai-hari orang Tionghoa sangat memperhatikan Feng Shui.
Logika dasa dari Feng Shui besumbe pada pemahaman akan elemen-elemen alam beikut fungsinya. Alam ini adalah susnan gabungan elemen-elemen yang berada dalam suatu dimensi ruang dan waktu yang terus beubah.
Banyak hl mengenai Feng Shui di gali dari kitab I-ching (kitab dari berbagai ilmu tradisional Tiongkok) yang di percaya tidak saja mampu meningkatkan hoki dan kemakmuran, tetapi juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan keharmonisan hubungan-hubungan manusiawi.
Ada tiga jenis keberuntungan yaitu :
• Keberuntungan manusia karena perilaku, pendidikan, dan pengalaman.
• Keberuntungan bumi karena Feng Shui
• Keberuntungan langit karena talenta atau hoki.
Beberapa manfaat yang dapat di nikmati oleh pelaku bisnis yang melibatkan praktisi Feng Shui dengan keahlian tinggi yaitu :
• Meniadakan energi negatif yang menghalangi kemajuan bisnis atau karier.
• Menciptakan kedamaian pikiran dan lingkungan hidup yang menyenangkan.
• Membangun rasa percaya diri dan meningkatkan daya saing.
• Memaksimalkan potensi seseorang.
• Menjalin hubungan yang harmonis denagn pasangan, teman, rekan kerja /bisnis.
• Menjadikan lebih makmur bukan hanya finansial namun juga aspek kehidupan lainnya.
• Meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan kesehatan yang lebih baik.
Feng Shui adalah salah satu bagian dari Taoisme yang mengajarkan bahwa alam tersusun harminis atas lima unsur yakni : kayu (mu), api (huo), tanah (tu), logam (cin), serta air (shui). Diantara kelima unsur ini salah satunya dapat menjadi elemen yang mempengaruhi peruntungan menurut periode tahun-tahunnya atau shio.
Feng Shui yang sudah di gunakan sejak 4 ribu tahun yang lalu di daratan Tiongkok di dasarkan pada perhitungan logis, sehingga relatif bisa di terima di seluruh dunia.
Tatanan Tempat Usaha
Budaya Tiongkok memang sangat kuat di pengaruhi oleh ajaran Taoism dan Confucianism. Feng Shui sebagai metodologi peramalan dan analisa tata letak ruang. Berdasarkan Feng Shui jika kita bisa berinteraksi serasi dan selaras dengan alam, maka kita akan mendapatkan suasana yang menguntungkan sehingga mendatangkan banyak berkah atau pengaruh keberuntungan dalam hidup.
Membuat rencana tata letak atau ruang yang baik dalam Feng Shui rumah atau tempat usaha ahrus memperhatikan beberapa hal berikut yaitu :
• Tata Pencahayaan
• Sirkulasi Udara
• Keindahan
• Aspek Keamanan
• Kebersihan
• Kenyamanan
• Warna
Lahan yang bagus adalah yang memberi keuntungan serta memilki energi tumbuh. Jelasnya dalam setiap bangunanselalu terdapat dua sektor, yaitu sektor tumbuh dan mati. Sektor tumbuh bisa di gunakan untuk ruang tamu, ruang rapat, dan ruang kerja. Sedangkan sektor mati cocok di gunakan untuk kamar mandi dan gudang.Yang tahu persis perhitungan sektor tumbuh dan sektor mati aalah Feng Shui.
Berikut adalah beberapa pengetahuan Feng Shui yang berkaitan dengan penataan kantor atau tempat usaha :
• Pintu
Bagi orang Tionghoa pintu memilki fungsi dan makna sangat strategis. Mereka tidak akan menghadapkan pintu kesembarangan arah agar tidak menapatkan musibah. Berkaitan dengan maksud mengundang keberunnan, pintu biasanya di hadapkan ke utara.
• Tata Letak Ruang
Ruangan atau tempat bekerja hendaklah di atur sedemikian rupa agar tidak langsung menghadap tangga, lorong jalan, gudang, ataupun bersebelahan dengan toilet. Sebab hal-hal di atas memberikan efek yang kurang menguntungkan.
• Tempat Penyimpanan Kantor
Umumnya untuk mengoptimalkan ruang kantor di pergunakan kabinet. Kabinet dapat menghalangi pergerakan chi kedalam ruang kantor dan ruang kehidupan jika di pasang menghalangi bukaan pintu.
• Lingkungan
Lihat dan pwerhatikan aspek-aspek keseimbangan alam yang terdiri dari air, pohon, dan kontur tanah. Air adalah unsur yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam Feng Shui air membawa chi.
• Cermin Pakua
Cermin pakua ynag di gantungkan pada bagian ruangan tertentu menurut saran ahli Feng Shui biasanya bertujuan untuk menegosiasikan keharmonisan bangunan atau ruang bagian tertentu dengan kekuatan alam sekitar, demi menangkal energi negatif dan mendatangkan hoki. Ying Yang merupakan konsep dasar filosofi Tiongkok lainnya yang merujuk pada keseimbangan alam dan tidak bisa di remehkan.
Kegiatan bisnis juga tidak lepas dari hukum alam, oleh karena itu jika di imbangkan tidak ada, masalahpun di percaya akan datang menimpa. Imbangan yang di maksud dalam hal ini yaitu bisnis tidak semata-mata merupakan kegiatan mencari untung.
16 PRINSIP BERBISNIS TAO CHU KUNG
1) Rajinlah dan Tekun Berusaha, Kemalasan Berakibat Petaka.
Faktor terpenting di balik keberhasilan bisnis adalah berusaha dengan konsisten. Hadiah yang di peroleh tanpa keringat mudah menyebabkan orang malas berpikir, mals bekerja, dan suka mencari jaln pintas.
2) Hematlah dalam Pengeluaran, Pemborosan Menggerogoti Modal.
Keluarkan uang terutama untuk tujuan-tujuan produktif, kecerobohan dan sifat senang berfoya-foya hanya akan mengakibatkan perusahaan bangkrut karena tidak di perhatikan.
3) Ramahlah pada Setiap Orang, Ketidaksabaran Mendatangkan Kerugian.
Banyak kebiaaan buruk yang tidak saja menggerogoti uang, tetapi juga merusak hubungan baik dengan orang-orang di sekitar. Cara paling efektif untuk menghindari kebiasaan buruk adalahtidak pernah memulainya dan bahkan jangan pernah memikirkannnya.
4) Janganlah Menyia-nyiakan Kesempatan, Penundaan Menghilangkan Peluang.
Gagasan cemerlang biasaanya sederhana, penting, mudah di terima, dan selalu mengacu pada tindakan yang nyata. Kadangkala penundaan gagasan yang cemerlang membuat anda kehilangan segalanya.
5) Lugaslah dalam Transaksi, Keraguan Membawa Pertikaian
Tegas dean jelaslah dalam negosiasi agar semua jai serba pasti. Sederetan angka dalam transaksi dan pembukuan sesungguhnya bisa menjelaskan sejuta situasi. Dengan menghargai hal-hal yang ditail itu pula orang dapat melakukan efesiensi dan memaksimalkan akumulasi kekayaannya.
6) Berhati-hatilah dalam Memberi Hutang.
Jangan mudah percaya karena data atau kepercayaan umum belum tentu benar. Segala sesuatu ada konsekuensinya. Siapa yang menabur akan menuai,namun menabur bibit yang buruk di tanah yang buruk akan menuai hasil yang buruk juga.
7) Periksalah Semua Catatan Keuangan dengan Cermat, Kelalaian Menghambat Rezeki.
Asal percaya saja berartikelalaian, orang tidak bisa memenangi persaingan bisnis baru dengan menggunakan strategi lama. Ujilah senantiasa sistem kerja dan keuangan yang anda terapkan. Kalau perlu ubahlah segera sehingga memberi kepastian bahwa anda aman secara finansial.
8) Bedakanlah yang Baik dari yang Jahat, Ketidak pedulian Melumpuhkan Usaha.
Keberadaan seorang pengusaha di tentukan oleh bagaimana ia merespon perubahan yang muncul maupun belum kelihatan. Setiap orang bisa mempelajari bagaimana sebuah perubahan datang tetapi tidak bisa mengambil keuntungan darinya tanpa kepedulian dan adaptasi.
9) Kendalikanlah Sediaan dengan Sistematis.
Satu-satunya yang menjamin rasa aman di dunia ini adalah pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. Tanpa tiga hal tersebut kekayaan dan modal yang sekarang ada di tangan akan cepat terkikis habis.
10) Adillah dan Tidak Pilih Kasih terhadap Karyawan, Prasangka Menimbulkan Kemalasan.
Jangan hanya pandai menuntut karyawan, sebab akan tiba juga gilirannya bagi pemilik perusahaan untuk membayar kesalahannya denagn harga yang jauh lebih besar di saat-saat yang tidak mereka duga.
11) Periksalah dengan Cermat Semua Nota Pengeluaran dan Pemasukan, Kealpaan Berakibat Mahal.
Bedakan antara tujuan produktif denfgan konsumtif, keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga. Mereka yang sukses pada umumnya cenderung mengarahkan uangnya untuk tujuan-tujuan produktif dan memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan secukupnya.
12) Periksalah Dagangan Sebelum Di terima, Kesembronoan Mendatangkan Kemalangan.
Jangan mudah di kelabui siapa pun. Periksalah dan uji sendiri kebenaran mutu barang yang hendak di jual sebab bisnis adalah soal hidup dan mati.
13) Kajilah dengan Teliti Setiap Perjanjian, Ingkar Menghancurkan Kekayaan
Untuk menjadi orang yang berhasil dalam bisnis kerja keras saja tidak cukup. Kerja keras harus di imbangi dengan kecerdasan dalam menemukan dan membedakan hal-hal yang menguntungkan atau merugikan, kecepatan dalam mengambil keputusan, tingkat ketelitian serta akurasi yang tinggi.
14) Bijaksanalah dan Jujur dalam Usaha, Manajemen yang Buruk Membuka Peluang bagi Korupsi.
Kontrol keuangan anda, sekalipun anda sudah mempercayai seseorang haruslah selalu melakukan pengawasan dan pengendalian agar orang anda tidak menganggap anda lengah.
15) Tunjukkanlah Rasa Tanggung jawab, Sikap Tidak Bertanggung Jawab Mengundang Kesulitan.
Sekalipun orang wajib tahu bagaimana haus hidup dan mengisi kehidupan agar hidupnya menjadi berarti dan berharga. Orang-orang yang sukses umumnya memilki kesamaan karakter yaitu mengetahui tujuan hidup mereka, mempunyai strategi, aksi terencana,dan tekad baja untuk mencapainya.
16) Bersikaplah Tenang dan Penuh Percaya Diri, Sikap Nekad Menghambat Perkembangan.
Benar, belum tentu menang dan salah belum tentu kalah. Orang yang memilki kekuasaan biasanya pandai memanipulasi kebenaran sekehendak hatinya. Oleh karena itu hendaknya jangan suka mencari perkara terutama dengan orang-orang yang berkuasa, sikap gegabah hanya mengundang bencana. Orang tidak akan berhasil kalau hanya memikirkan uang. Tujuan utama orang-orang berhasil sesungguhnya adalah mewujudkan gagasannya dan membuat gagasannya di terima oleh banyak orang.
Orang Tionghoa di Asia umumnya menjunjung tinggi etika bisnis Tao Chu Kung ini agar bisnis mereka membuahkan hasil. Tewtapi dalam kenyataannya sering kali di kesampingkan untuk keuntungan sesaat. Untuk itulah nasehat di atas di sertai pula dengan catatan atau peringatan yang selalu mungkin di perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Inti dari setiap keputusan strategis maupun operasional dalam bisnis etnis Tionghoa adalah berharap sukses dalam bisnis, tercapai pula cita-citanya menjadi manusia berbudi mulia.
JUDUL : RAHASIA SUKSES BISNIS ETNIS TIONGHOA
KARANGAN : THOMAS LIEM TJOE
PENERBIT : MEDIA PRESSINDO

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya!!!!!!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...