Showing posts with label Motivasi Hidup. Show all posts
Showing posts with label Motivasi Hidup. Show all posts

Thursday, 21 November 2013

Akibat Sering Marah-Marah Mematikan

Sahabat  ada kalanya kita tak mampu menahan
emosi sehingga cepat bad mood, ngambek,
atau marah. Ternyata bukan hanya resiko
penuaan dini yang mengintai Anda. Lebih
buruk lagi, bahaya kematian juga
mengancam Anda.
Apakah Anda tipe orang yang mudah marah,
Sahabat? Sepertinya ada baiknya Anda mulai
belajar mengendalikan mood dan amarah
Anda. Mau tahu bahaya apa saja yang
mengincar Anda? Ini dia.
Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Pertama, kemarahan dapat melemahkan
kekebalan tubuh atau imunitas Anda. Saat
Anda marah, tubuh Anda akan menjadi
tegang dan bagian otak ikut bekerja ekstra.
Pada kesempatan seperti ini, Anda dalam
kondisi kesehatan yang sangat rentan.
Marah dan emosi negatif lainnya akan
cenderung menyita energi Anda daripada
ketika Anda dalam kondisi bahagia.
Emosi Negatif Menimbulkan Penyakit
Kata orang bahwa senyum itu menyehatkan
ternyata tidak salah, karena nyatanya,
perasaan-perasaan negatif itu membuat
Anda mudah terserang penyakit. Hal itu
karena kondisi tubuh yang tidak stabil.
Kondisi emosi bisa memunculkan rasa sedih,
shock, sakit kepala dan sebagainya.
Penelitian dari Center For Disease Control
And Prevention, menunjukkan bahwa 85%
penyakit berhubungan dengan kondisi
emosional Anda.
Amarah Yang Dipendam Beresiko 3 Kali
Terkena Serangan Jantung
Ada marah yang sifatnya meledak-ledak,
namun ada juga marah yang dipendam.
Mengontrol kemarahan bukanlah dengan
menahannya dan tak pernah
mengekspresikannya. Mengutarakan
perasaan tidak harus dengan marah-marah,
melainkan mencari waktu yang tepat untuk
mengekspresikannya dengan kepala dingin.
Namun bila Anda adalah tipe orang yang
menahan marah dan selalu mengalah tanpa
pernah mengutarakan atau menyelesaikan
permasalahan Anda, hal ini beresiko tinggi
bagi kesehatan Anda, yaitu mengundang
penyakit jantung. Bagaimanapun, Anda
perlu orang dan terapi untuk mengatasi
kebiasaan marah Anda membahayakan
kesehatan.
Perlu ada manajemen emosi agar Anda tidak
mudah tersinggung, tidak mudah sedih atau

marah. Semoga informasi ini bermanfaat,

Saturday, 28 July 2012

berpikir ilmiah dan Cerdik


Masa belajar di perguruan tinggi adalah masa yang penting bagi pengembangan nilai kepribadian. Anda akan ditantang menghadapi gagasan-gagasan dan filosofi baru. Anda akan membuat keputusan-keputusan pribadi dan karir yang akan mempengaruhi hidupnya. Salah satu pelajaran terpenting yang akan diperoleh di perguruan tinggi adalah mengatur waktu antara bekerja, belajar dan bersantai. Bila anda mampu mengembangkan manajemen waktu dan kemampuan belajar yang baik di awal masa perkuliahan, maka tahun-tahun perkuliahan berikutnya akan dijalani dengan sukses.
            Belajar menguasai materi suatu kuliah tentu saja penting, namun mempelajari cara belajar dan berpikir yang kritis, dalam beberapa hal, jauh lebih penting. Seperti usaha-usaha lainnya dalam kehidupan, upaya untuk berpikir kritis dan belajar efesien pada awalnya membutuhkan usaha dan waktu tambahan, tetapi ketika telah dikuasai, kemampuan-kemampuan tersebut akan menghemat banyak waktu anda di masa depan.
            Banyak fakta yang menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa yang sukses secara akademis juga merupakan mahasiswa-mahasiswa yang sangat sibuk. Karena mereka memiliki banyak pekerjaan atau aktivitas ekstra-kurikuler, mereka harus dan mampu mengatur waktu secara efektif dan belajar efesien.
Salah satu kunci utama untuk sukses dalam belajar di perguruan tinggi adalah menghindari menunda-nunda pekerjaan.. Dengan menentukan tujuan-tujuan yang jelas dan spesifik serta bekerja mencapainya dalam keteraturan, anda akan mampu mengurangi keinginan untuk menunda-nunda tersebut.

B. Beberapa pengertian

            Menurut Pourwadarminta (1976):
  1. Pikir : akal budi, pendapat
  2. Berpikir: menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan dsb. sesuatu.
  3. Cerdas: sempurna perkembangan akal budinya (pandai, tajam pikiran dsb)
  4. Cerdik: lekas mengerti dan pandai mencari akal; pintar; berakal; panjang akal.
  5. Licik: banyak akal yang buruk. Kelicikan: kepandaian memutar balik perkataan.
  6. Kritis: berusaha  menemukan kesalahan atau kekeliruan
  7. Ilmiah: bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan

 

Jadi definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
  1. Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan dsb. secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengethuan. Atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
  2. Berpikir cerdik adalah menggunakan akal budi agar cepat mengerti suatu permasalahan yang sedang dihadapi dan mampu memberikan solusinya secara cepat dan tepat.
  3. Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi untuk menelaah sesuatu dengan hati-hati. Berpikir kritis didefinisikan sebagai ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya.
  4. Berpikir cerdik, kritis dan ilmiah adalah cara berpikir dengan menggunakan prinsip-prinsip logis, hati-hati, cepat dan tepat untuk menelaah suatu pernyataan atau permasahan, serta  memberikan solusi yang cepat dan tepat.
  5. Proses berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses berpikir lahir dari suatu rasa sangsi (atau keyakinan)  terhadap sesuatu dan keinginan untuk memperoleh suatu ketentuan, yang kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas. Masalah ini memerlukan pemecahan dan untuk itu dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan metode yang tepat.  Berpikir mengandung 2 unsur penting yaitu unsur logis dan unsure analitik.

C. Mengembangkan kemampuan berpikir cerdik  

Berpikir cerdik  berbeda dengan berpikir licik. Berpikir cerdik berarti kita menggunakan akal budi untuk mendapatkan cara-cara yang baik untuk mengatasi suatu permasalahan. Berbeda dengan berpikir licik yang berusaha menggunakan akalnya untuk mencari cara yang buruk untuk memutarbalikkan fakta. Memang, kadangkala amat sulit membedakan antara berpikir cerdik dan licik.
Simak ceritera “Si Kancil”
Ketika si Kancil tertangkap petani dan dikurung dalam “kurungan” ia tidak panik. Ia sadar bahwa ia akan di sembelih untuk santapan “sang Petani”. Ia kemudian berpikir bagaimana caranya melepaskan diri. Ia kemudian melihat kurungan dan menyimpulkan bahwa ia tidak mungkin mampu membuka kurungan. Apa akal? Selagi ia berpikir datanglah seorang anjing. Pada saat itu terlintaslah sebuah ide.
“Ngapain kau kancil”, tanya anjing.
“Aku mau dijadikan mantu oleh pak Tani”, jawab si Kancil.
“Enak ya kamu Cil”, si Anjing iri.
“Kamu mau dijadikan mantu?”, si Kancil memancing.
“Mau!”, jawab anjing.
“Kalau begitu, kau masuk ke dalam kurungan ini”, kata si Kancil.
“Okey”, kata anjing dengan gembira.
Simak pula ceritera Abunawas berikut ini.
            Baginda Raya Harun Al Rasyid memanggil Abunawas untuk meminta nasehat karena ia sudah sebulan tidak berselera makan. Abunawas berpikir sejenak.
            “Baginda, hamba punya saran. Di hutan Tutupan, ada kijang berbulu putih yang dagingnya sangat lezat. Baginda pasti sembuh. Syaratnya Baginda harus menangkapnya sendiri”, kata Abunawas.
            “Baik, besok kita berangkat”, kata Baginda
Merekapun pergi berburu melalui jalan yang rumit. Baginda tampak lelah, haus dan lapar. Abunawas kemudian pergi memancing dan mendapatkan beberapa ekor ikan yang kemudian diberi garam dan asam serta memanggangnya. Bau harum semakin membuat baginda lapar.
            “Mari kita makan, Baginda”, ajak Abunawas.
            “Baik”, Baginda sangat berselera, dan memakan habis ikan tersebut.
            “Belum pernah aku memakan masakan selezat ini”. Mari kita lanjutkan berburunya”, ajak Baginda.
            “Maaf Baginda kijang itu tidak ada”, jawab Abunawas.
            “Lalu bagaimana dengan kesembuhan saya”, tanya Baginda.
            “Baginda telah sembuh dari penyakit baginda”, jawab Abunawas.

Dari ceritera itu, dapat kita baca bahwa si Kancil berusaha menggunakan akal pikirannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Ia berhasil menemukan ide dengan cepat meskipun ia harus mengorbankan pihak lain. Cerdik atau licik?
Berbeda dengan ceritera kedua dimana Abunawas dalam waktu yang singkat mampu mencarikan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh Baginda. Meskipun ceritera itu agak konyol, dapat dinyatakan bahwa Abunawar mampu berpikir cerdik. Memecahkan masalah dengan tepat dalam waktu yang cepat.
C.1. Strategi berpikir cerdik
Ada 8 strategi yang dapat mendorong  cara berpikir anda lebih produktif untuk memecahkan masalah:
  1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum perbah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan).
  2. Bayangkan
  3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.
  4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, dan kombinasikan ulang ide-ide, bayangan-bayangan dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.
  5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara persoalan-persoalan yang berbeda.
  6. Berpikir secara berlawanan
  7. Berpikir secara metafora
  8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.

 

D. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis 

Hanya sedikit hal dalam hidup ini yang berupa hitam dan putih. Sehingga sangat penting untuk mampu melihat segala sesuatu dari berbagai sisi hingga mampu mencapai kesimpulan yang logis. Salah satu hal penting yang akan anda pelajari di perguruan tinggi adalah berpikir kritis dan tidak menerima apa yang anda lihat dan dengar secara seketika. Berpikir kritis sangat penting dalam mempelajari materi baru dan mengaitkannya dengan apa yang telah anda ketahui. Meskipun anda tidak mengetahui semuanya, anda dapat belajar untuk bertanya secara efektif dan mencapai kesimpulan yang konsisten dengan fakta.
·                  Ketika anda menjumpai fakta, gagasan atau konsep baru, pastikan anda memahami dan mengetahui istilah-istilah yang ada.
·                  Pelajari bagaimana fakta atau informasi diperoleh. Apakah diperoleh dari percobaan, apakah percobaan tersebut dilakukan dengan baik dan bebas bias? Dapatkah percobaan itu diulangi?
·                  Jangan terima semua pernyataan pada secara seketika. Apakah sumber informasi tersebut dapat dipercaya?
·                  Pertimbangkan apakah kesimpulan mengikuti fakta? Bila fakta tidak mendukung kesimpulan, ajukan pertanyaan dan tentukan kenapa demikian. Apakah argumen yang dipergunakan logis atau mengambang?
·                  Terbuka terhadap gagasan baru. Contoh terkenal adalah teori tektonik lempeng. Meskipun prinsip-prinsip dasarnya telah diketahui pada awal abad 20, namun teori tersebut baru diterima kalangan luas setelah tahun 1970-an setelah bukti-bukti yang berlimpah.
         Lihatlah pada gambaran yang besar untuk menentukan bagaimana berbagai unsur dalam topik tersebut dihubungkan. Sebagai contoh, bagaimana pembangunan sebuah bendungan akan mempengaruhi bentuk sungai? Apa yang akan terjadi pada pantai di mana sungai tersebut bermuara? Salah satu pelajaran yang sangat penting (yang juga membedakan geologi dengan ilmu lainnya) adalah bagaimana saling keterkaitan dan ketergantungan berbagai sistem di Bumi ini. Ketika anda mengubah salah satu, anda akan mengubah berbagai hal lainnya pula.

C.1. Karakteristik pemikir kritis

-         jujur terhadap diri sendiri
-         melawan manupulasi
-         mengatasi kebingungan (confusion)
-         mereka selalu bertanya
-         mereka mendasarkan penilaiannya pada bukti
-         mereka mencari hubungan antar topik
-         mereka bebas secara intelektual

C.2. Strategi untuk membaca secara kritis

Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri anda sendiri:
-         Apa topiknya?
-         Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut?
-         Alasan-alasan apa yang diutarakan pengarang yang dapat dipercaya?
-         Apakah pengarang menggunakan fakta atau opini?
-         Apakah pengarang menggunakan kata-kata netral atau emosional?

E. Mengembangkan berpikir ilmiah

Sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi (terutama di perguruan tinggi) pelajar itu diajar agar berpikir ilmiah, yaitu berpikir logis-empiris. Di perguruan tinggi, sebelum mahasiswa mengadakan penelitian untuk menulis skripsi atau tugas akhir, mereka belajar Metodologi Riset, di situ mereka pasti diajari metode ilmiah (scientific method). Rumus metode ilmiah ialah logico-hypotetico-verificatif. Artinya, sesuatu yang benar itu haruslah logis dan didukung data empiris. Metode ilmiah inilah yang merupakan grand theory yang darinya diturunkan metode-meatode penelitian. Rumus logico-hypotetico-verifikatif adalah tulang punggung teori penelitian ilmiah, sedangkan penelitian ilmiah itu adalah cara yang sah dalam memperoleh kebenaran ilmiah.


E.1. Metode ilmiah

            Kerja  memecahkan masalah akan sangat berbeda antara seorang sarjana dengan seorang awam. Seorang sarjana selalu menempatkan logika serta menghindarkan diri dari pertimbangan subyektif. Sebaliknya bagi orang awam, kerja memecahkan masalah dilandasi oleh campuran pandangan perorangan ataupun dengan apa yang dianggap masuk akal oleh banyak orang.
            Dalam menelaah, seorang sarjana dapat saja mempunyai teknik, pendekatan ataupun cara yang berbeda dengan seorang ilmuwah lainnya. Tetapi kedua sarjana tersebut tetap mempunyai satu falsafah yang sama dalam memecahkan masalah, yaitu menggunakan metode ilmiah.
            Dapat didefinisikan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode ilmiah dalam menelaah atau meneliti mempunyai criteria serta langkah-langkah tertentu dalam bekerja, seperti tertera dalam skema di bawah ini.

Metode Ilmiah

Kriteria
Langkah-langkah

  1. Berdasarkan fakta.
  2. Bebas dari prasangka
  3. menggunakan prinsip-prinsip analisis
  4. menggunaksn hipotesis
  5. menggunakan ukuran obyektif
  6. menggunakan teknik kuantifikasi
  1. memilih dan mendefinisikan masalah
  2. surevi terhadap data yang tersedia
  3. memformulasikan hipotesis
  4. membangun kerangka analisis serta alat-alat dalam menguji hipotesis
  5. mengumpulkan data primer
  6. mengolah, menganalisis serta membuat interpretasi.
  7. membuat generalisasi dan kesimpulan
           
Sistematika dalam metode ilmiah sesungguhnya merupakan manifestasi dari alur berpikir yang dipergunakan untuk menganalisis suatu permasalahan.  Alur berpikir dalam metode ilmiah memberi pedoman kepada para ilmuwan dalam memecahkan persoalan menurut integritas berpikir deduksi dan induksi.

E.2. Pola berpikir induktif dan deduktif
            Pada hakekatnya, berpikir secara ilmiah merupakan gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif. Masing-masing penalaran ini berkaitan erat dengan rasionalisme atau empirisme. Memang terdapat beberapa kelemahan berpikir secara rasionalisme dan empirisme, karena kebenaran dengan cara berpikir ini bersifat relatif  atau tidak mutlak. Oleh karena itu, seorang sarjana atau ilmuwan haruslah bersifat rendah hati dan mengakui adanya kebenaran mutlak yang tidak bisa dijangkau  oleh cara berpikir ilmiah.
Induksi merupakan cara berpikir untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Sementara deduktif merupakan cara berpikir yang berpangkal dari pernyataan umum, dan dari sini ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Contoh induktif
Contoh 1.
Proposisi 1: Si A “titip tanda tangan daftar hadir” pada si C agar memenuhi syarat kehadiran kuliah 75% untuk dapat mengikuti ujian.
Proposisi 2: Karyawan X nampak bekerja giat pada saat mandornya mengawasinya, tetapi jika tidak diawasi ia santai saja.
Proposisi 3: Dosen Q “titip” mencetakkan kartu hadirnya ke dalam time recorder  agar tidak ketahuan kalau datangnya tidak pagi dan pulangnya belum siang.
Proposisi 4: Pada saat rapat Kepala Bagian, K tidak pernah mengajukan keberatan-keberatan karena takut dianggap pembangkang dan tidak loyal.
Kesimpulan: Sikap munafik (hipokrit) terjadi karena ketakutan akan sangsi.

 

Contoh 2.
Proposisi 1: Si T selalu mengikuti kuliah karena menganggap kuliah yang diberikan dosen itu menarik dan amat penting isinya.
Proposisi 2: Si U selalu hadir mengikuti penataran walaupun ia menganggap isinya tidak berguna baginya, karena penataran itu menjadi salah-satu syarat bagi kenaikan pangkatnya.
Proposisi 3: Si Z selalu mengikuti kuliah Pak Q karena ia takut jika tidak hadir akan merusakkan hubungannya  dengan keponakan Pak Q
Kesimpula 1: Kesediaan mengikuti kegiatan pendidikan tergantung pada persepsi mengenai manfaatnya.
Kesimpulan 2: Motif orang mengikuti kegiatan pendidikan tidak selalu sama.

Kesimpulan-kesimpulan di atas bisa ditingkatkan menjadi teori:
Teori 1: Kemunafikan terjadi karena sikap otoriter atasan.
Teori 2: Kesediaan melakukan sesuatu dipengaruhi oleh persepsi mengenai manfaat sesuatu.
Teori 3: Motivasi orang melakukan sesuatu tidak selalu sama.
Jika ketiga teori itu dipadukan, akan menjadi kesimpulan yang bunyinya: “Perilaku seseorang tergantung pada situasi, persepsi dan motivasi.

Contoh deduktif

Contoh 1.
Proposisi 1: Perilaku merupakan fungsi motif (teori: asumsi)
Proposisi 2: Banyak mahasiswa tidak mau aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. (perilaku: gejala empirik).
Kesimpulan: Ada motif mengapa mahasiswa tidak mau aktif dalam organisasi kemahasiswaan.
Cohtoh 2.
Proposisi 1: Peran serta bergantung pada iklim demokrasi.
Proposisi 2: Peran guru-guru dalam kegiatan administrasi pendidikan sangat tinggi.
Kesimpulan: Atasan para guru bersikap demokratik.
Contoh mendedusi yang salah
Proposisi 1: Manusia merupakan makhluk social yang suka hidup berkelompok dan ada pemimpin di dalamnya.
Preposisi 2: Semut suka hidup berkelompok dan di dalamnya ada pemimpinnya.
Kesimpulan: Manusia itu tergolong semut.

Kesimpulan

            Sebagai seorang sarjana atau ilmuwan, kita dituntut berpikir cerdik, kritis dan ilmiah dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Namun sebagai seorang sarjana kita juga dituntut untuk mempunyai sifat rendah hati, karena kebenaran yang diperoleh melalui proses berpikir tersebut bersifat relatif.

Daftar Pustaka

Amirin, T. M.  1995. Menyusun Rencana Penelitian. PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.
Anonimus. 2003. Berpikir yang cerdik. www.iss.stthormas.edu/studyguides/Indonesia-Malay/genius.com.

Anonimus. 2003. Mengembangkan Kemampuan Belajar dan Berpikir Kritis.(Tips untuk para mahasiswa baru).

Anonimus. 2003. Sakit aneh sang baginda raja. Bobo, 9 Januari 2003, hal. 44-45.
Nazir, M. 1988.  Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Poerwadarminta, W. J. S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka, Jakarta.
Randa, S. Y. 2003. Keterbatasan empirisme dalam metode ilmiah.

Tuesday, 6 March 2012

Hidup bagaikan sayap

Hidup bagaikan sayap yang melayang tinggi. setinggi apapun anda melayang, pasti anda juga jatuh. dengan itu buatlah

Wednesday, 29 February 2012

RAHASIA DIBALIK KESUKSESAN ORANG JEPANG

RAHASIA DIBALIK KESUKSESAN ORANG JEPANG
Menuntut ilmu adalah kewajiban yang harus dilakukan seorang muslim, banyak hadits yang merujuk terhadap kewajiban menuntut ilmu, antara lain :
1. “Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
2. “Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surge.” (HR. Muslim)
Dengan ilmu, kita dapat mencari apa yang kita butuhkan. Dan bagi sebuah negara yang rakyatnya rajin menuntut ilmu tentu akan menjadi negara yang maju. Diantara sekian golongan bangsa-bangsa maju, salah satunya adalah bangsa Jepang. Kita tahu dan mengakui kemajuan bangsa Jepang, Tentunya dibalik majunya bangsa Jepang ada suatu pembelajaran yang dapat kita jadikan contoh, tentunya yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan makhluk yang beragama. Diantara rahasia kesuksesan orang Jepang yang bisa kita kaji untuk diambil hikmahnya adalah :
1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (menteri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini
7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Budaya Leluhur
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang.
Hal lain yang berkaitan dengan penghormatan pada budaya leluhur, adalah tentang begitu tingginya perhatian warga dan pemerintah Jepang terhadap soal pertanian. Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Tak heran, bila kemajuan pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia ( sumber : http://bukucatatan-part1.blogspot.com )

Saturday, 25 February 2012

CARA MEMBANGKITKAN SEMANGAT DAN RASA SYUKUR

Oleh: Agus Riyanto
 
 
 
 
 
 
i
 
3 Votes
Quantcast
Merdekakan Jiwamu
Merdekakan Jiwamu
Sahabat pembaca yang luar biasa. Pada umumnya perjuangan manusia dalam mencapai cita-cita penuh perjuangan dan pengorbanan. Tidak ada yang didapat dengan mudah, melainkan telah didahului dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah. Tak jarang berbagai hambatan, cobaan, dan kesulitan menghadang di depan kita hingga asa kita pun hampir sirna. Jika Anda sedang menghadapi hal-hal tersebut, semoga artikel ini bisa memberikan secercah harapan atau bahkan mengobarkan semangat Anda yang hampir padam.
Ketika kita dalam keadaan sulit, menderita, dan serba prihatin seringnya kita merasa sendirian. Tidak ada orang yang mau membantu, atau hanya sekedar memberikan dorongan semangat. Kadang kita merasa dunia begitu kejam atau menganggap Tuhan tidak adil. Apalagi ketika melihat orang lain lebih berhasil, hidup lebih enak dan bahagia menurut pandangan kita. Dunia kita terasa semakin sempit dan menyesakkan.
Ternyata semua itu hanya perasaan kita sendiri. Perasaan yang diliputi kecemasan dan ketakutan pada hal-hal buruk yang tidak kita inginkan. Perasaan yang jauh dari rasa syukur dan kesadaran bahwa masih banyak nikmat hidup dan karunia yang pantas untuk disyukuri. Lebih jauh lagi adalah perasaan yang berasal dari jiwa yang jauh dari Tuhan. Jiwa yang rapuh karena rapuhnya iman kepada Ilahi.
Seandainya kita memiliki keimanan yang kokoh, tentu pikiran kita tidak akan berburuk sangka. Maksudnya kita tidak berpikir negatif dan menyalahkan keadaan. Semua pikiran negatif hanya akan menambah masalah. Prasangka buruk hanya akan menghalangi ditemukannya sebuah solusi cemerlang untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Kalau kita mau berpikir ke atas jauh menembus langit, pasti akan ketemu. Ternyata semua ini sudah ada yang mengatur. Baik atau buruk menurut kita, semua itu sudah diperhitungkan dengan sangat teliti.
Sebuah kekuatan yang kasat mata ada di balik semua kejadian yang ada di alam ini. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuan-Nya. Bahkan sehelai daun yang jatuh di tengah hutan belantara atau seekor semut hitam yang berada di atas batu hitam di tengah malam yang gelap gulita pun Dia tahu. Demikian juga apa yang ada di hati manusia. Prasangka kita selalu dalam lingkup pengetahuan-Nya yang tak terbatas sehingga kita tidak boleh berprasangka buruk, apalagi kepada Dia Yang Maha Kuasa.
Dalam menghadapi himpitan masalah dan kesulitan, kita memang tidak lepas dari hembusan rasa waswas, gundah gulana, dan keraguan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memiliki keyakinan bahwa kita tidaklah sendirian. Ada sebuah kekuatan yang telah mengatur semua yang sedang terjadi. Ada sebuah kekuatan di luar jangkauan panca indera kita yang akan menolong kita. Kalau kita yakin maka pertolongan itu akan semakin dekat. Itulah kuasa Tuhan. Kita memiliki iman yang tidak boleh pudar; itulah iman kepada Allah SWT. Dialah yang selalu menyertai langkah kita. Hanya saja kita sering lalai dari mengingat-Nya.
Sudah seharusnya ketika kita sedang berada dalam keadaan yang kurang nyaman, kita lebih mendekatkan diri pada Yang Kuasa. Mungkin saja Allah SWT menciptakan cobaan agar kita kembali pada-Nya. Karena ketika kita bersungguh-sungguh mendekat kepada Allah SWT maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi menyambut penghambaan kita. Ketika hati ini sudah yakin benar akan kekuasaan Tuhan di balik semua yang terjadi dalam hidup ini maka kita tidak akan takut dan gentar dalam berjuang keluar dari segala kesusahan dan penderitaan. Kita yakin bahwa kita tidak sendirian.
Keyakinan transcendental yang kita miliki tersebut akan membangkitkan energi psikis yang membuat kita sabar, tabah, dan tegar dalam berproses meraih kesuksesan. Kita akan menyandarkan ikhtiar kita pada Dzat Yang Maha Segala-galanya, dan menganggap jerih payah yang kita lakukan sebagai ibadah. Dengan demikian kita tidak terlalu memikirkan hasil akhir, namun lebih menikmati prosesnya sehingga tidak begitu terasa adanya tekanan dan kekhawatiran, apalagi berputus asa.  Semangat kita akan terus tumbuh dan menggelora sampai tujuan kita tercapai. Dengan keyakinan tersebut, kita menjadi lebih percaya diri dan bisa berpikir lebih jauh ke depan.
Setelah Anda memiliki keyakinan bahwa Anda tidak sendirian dalam menjalani semua proses kehidupan ini, pasti Anda bisa menjawab pertanyaan berikut ini:
#  Sebelum menuai sukses, kuatkah kita menghadapi cobaan dan rintangan yang menghadang?
Sebelum menuai sukses, tabahkah kita menghadapi penderitaan?
Sebelum menuai sukses, bersabarkah kita dalam menjalani proses hingga tercapai kebahagiaan yang dipejuangkan?
Ada satu hal lagi yang harus Anda ketahui. Yakni bahwa masih banyak orang yang keadaannya lebih tertekan daripada Anda. Masih banyak orang yang dicoba dengan ujian hidup yang lebih berat daripada Anda. Dan masih banyak orang yang lebih sederhana hidupnya daripada kehidupan Anda yang sekarang. Jika mereka bisa tersenyum dan mensyukuri keadaan mereka, mengapa Anda tidak?
Jika Anda mau melihat ke bawah, pasti Anda akan menyadari bahwa Anda tidak sendirian. Oleh karena itu, tetaplah menjaga semangat untuk mewujudkan impian sukses Anda walau keringat dan air mata harus jadi taruhannya.
Dan penting untuk diingat “5 Prinsip Kesuksesan” yang disampaikan oleh Rudy Lim berikut ini :
1. Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang.
2. Tidak ada kegagalan, hanya ada keberhasilan.
3. Saya bertanggung jawab sepenuhnya atas kehidupan saya.
4. Semua yang terjadi adalah yang terbaik.
5. Kalau saya MAU, saya pasti BISA…!!
Semoga bermanfaat, dan selamat berproses menjadi manusia yang luar biasa!

BAHAYA PERGAULAN BEBAS: NIKMAT SESAAT, MENYESAL SELAMANYA


 
 
 
 
 
 
i
 
8 Votes
Quantcast
Sendiri menepi
Merenungi cinta
Cinta memang anugerah Sang Maha Pencipta yang harus disyukuri. Karena cinta, kita ada ke dunia ini. Cinta kedua orang tua telah menjadi perantara bagi keberadaan kita. Kita juga dibesarkan tidak lepas dari kasih sayang dan cinta dari kedua orang tua. Dan sekarang, setelah dewasa, kita pun akhirnya merasakan yang namanya “jatuh cinta”.
Sah-sah saja kita jatuh cinta pada lawan jenis. Namun perlu diingat, ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar sebelum sertifikat halal kita peroleh. Sertifikat ini bisa didapat melalui gerbang yang dinamakan pernikahan. Kenapa harus menikah? Yang jelas menikah itu bisa membedakan kita dengan binatang. Lihat saja hewan kalau mau berhubungan badan, mereka langsung saja melakukannya. Tetapi manusia sebagai makhluk yang dimuliakan Allah SWT, untuk melakukan hubungan intim dengan lawan jenis tidak boleh asal begitu saja tanpa ikatan di antara mereka. Ikatan itu terangkai dalam bingkai pernikahan yang sakral.
Sekarang, saya mengajak Anda mengamati gejala maraknya kebiasaan free sex yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita, bahkan parahnya sudah mewabah di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tidak hanya di kota-kota besar, namun juga di daerah terpencil. Jika kaum intelektual generasi muda kita telah terkontaminasi dengan apa yang disebut “kebobrokan moral”, maka nasib masa depan bangsa bisa porak poranda. Jika kebiasaan mereka melanggar larangan Tuhannya, lalu apa yang bisa diharapkan dari generasi seperti ini? Bagi kita yang prihatin, apa yang dapat dan harus kita lakukan?
Ada segolongan anak muda yang menganggap bahwa seks bebas menunjukkan mereka adalah generasi modern. Sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu yang modern, tapi lebih tepat jika disebut sebagai kebiasaan kaum jahiliyah. Kebiasaan ini pernah dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu yang dalam sejarah akhirnya ditimpa azab yang pedih ketika mereka masih hidup di dunia akibat murka Allah SWT. Azab mereka tidak ditangguhkan sebagaimana umat manusia saat ini, umat Nabi akhir jaman.
Apa sebenarnya yang terjadi ketika sepasang muda-mudi terjerumus free sex atau seks bebas atau lebih tepat disebut zina? Konon ini adalah kebiasaan tak waras yang diadopsi dari budaya barat tanpa filter akal sehat. Bagaimana bisa kita meniru mentah-mentah kebiasaan tidak bermoral dari manusia-manusia yang tidak mengenal Tuhannya…?
Sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta tanpa kontrol iman yang kokoh akan mudah sekali terjebak dalam jaring-jaring yang dipasang setan. Mereka akan mencari kesempatan berdua-duaan. Akibat setrum tegangan tinggi yang tidak bisa dikendalikan, maka seperti ada magnet… mereka mula-mula berpegangan tangan, lalu naik ke lutut, terus ke ketiak, eh… kok lama-lama bengkak…, yang perempuan tentunya. Apa gerangan yang terjadi? Ternyata kontak fisik tidak bisa dihindari, dan akhirnya hancurlah kesucian yang seharusnya dijaga dan dipelihara sebelum ijab qobul di hadapan penghulu dilaksanakan.
Mungkin pada awalnya mereka merasa berdosa. Beruntung bila mereka langsung bertobat. Namun bagi yang ketagihan, semacam menghisap candu, mereka melakukannya kapan saja di saat hasrat itu datang. Malang bagi mereka yang pergaulannya jauh dari kontrol orang tua, seperti pelajar/mahasiswa yang hidup di kos-kosan. Karena bila kegilaan ini melanda mereka, hanya iman di dada yang bisa mencegahnya. Maka muncullah prahara sex in the kost yang mewabah di kampus-kampus tempat generasi penerus pemimpin bangsa menuntut ilmu.
Pergaulan bebas seperti ini bisa menghancurkan sendi-sendi moral bangsa karena kebiasaan yang buruk biasanya menular dengan cepat kalau tidak segera ditanggulangi. Jika perilaku seksual manusia sudah tidak bisa dibedakan dengan hewan, apakah pantas jika manusia disebut sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini?
Ada seorang teman mahasiswi yang curhat tentang pengalamannya terjerumus pergaulan bebas, seks sebelum nikah. Dari ceritanya, saya tahu ia memiliki rasa penyesalan yang amat dalam. Apalagi setelah laki-laki yang menjadi pasangannya pergi begitu saja. Bukan saja kesuciannya yang hancur, namun juga hati dan masa depan cintanya. Sekali lagi, ini terjadi karena lepasnya iman di dada karena pacaran yang tidak sehat. Ketika niat berbuat mesum ada dan keadaan memungkinkan, bukankah setan tinggal kipas-kipas merayakan kemenangannya.
Bahaya bagi si wanita, jika ia tidak kuat iman setelah berbuat maksiat tersebut, tentunya hal itu akan berulang entah sampai kapan. Jika ia ditinggal pergi, bisa saja ia menjadi gadis penjaja cinta. Na’udzublillah… Beruntung jika ia kembali ke jalan yang benar. Namun, perasaan berdosa dan merasa diri hina biasanya selalu menghantui di setiap langkahnya. Tangis penyesalan tentunya mendera ketika sadar bahwa apa yang dulu ia perbuat merupakan sebuah kesalahan besar.
Antara cinta dan nafsu; jika nafsu yang dominan dan dengan dalih cinta memuaskan hasratnya, bukankah itu mengerikan? Apa lagi jika dalam pergaulan dengan lawan jenis saling mengumbar nafsu hanya untuk having fun, ini benar-benar berbahaya. Kesenangan sesaat, namun akibatnya tidak hanya penderitaan lahir, tapi juga batin. Tidak hanya bahaya di dunia, tapi juga di akhirat. Selain itu, pergaulan bebas juga bisa menularkan penyakit mematikan seperti AIDS dan juga penyakit kelamin lainnya.
Ada baiknya kita membaca buku motivasi cinta agar terhindar dari pergaulan bebas. Semoga setiap generasi muda lebih berhati-hati lagi.

Cara Menumbuhkan Benih Kebahagian

Oleh: Agus Riyanto

 
 
 
 
 
 
i
 
2 Votes
Quantcast
Endless Love
I Love You!
Kita kadang melupakan satu hal bahwa kebahagiaan itu bisa dirasakan semua orang tanpa syarat. Kita melupakan bahwa akar dari kebahagiaan dan ketenangan hidup adalah CINTA. Jika kebahagiaan ibarat buah yang dianugerahkan Tuhan untuk hamba-Nya maka buah itu berasal dari biji yang bernama CINTA.
Marilah kita sirami biji itu agar bisa tumbuh, bersemi, berkembang dan mekar dalam kehibupan kita. Mari kita nikmati keharuman bunga cinta yang telah mekar. Mari kita nikmati keindahannya dalam kehidupan, sehingga tidak ada lagi duka nestapa, sakit hati, stress, ketakutan, kecemasan, kedengkian, dan penderitaan dalam menjalani sisa hidup ini.
Cinta adalah benih kebahagiaan. Dengan cintalah kita bisa merangkai kelopak-kelopak kehidupan menjadi bunga kebahagiaan yang indah untuk dinikmati. Dengan cinta, kita tidak hanya sekedar hidup-hidupan, tetapi lebih dari itu—bisa menghidupkan hidup kita dan kehidupan orang lain. Denga cinta kita membuat segalanya lebih berarti. Hidup penuh cinta akan merubah tangis menjadi tawa, kepedihan menjadi rahmat, dan duka lara menjadi nikmat.
Jika selama ini kita hanya mencintai kekasih, suami/istri, dan keluarga maka marilah kita mencintai semua yang ada di sekitar kita. Apa saja hal lain yang harus kita cintai agar kebahagiaan hidup menjadi milik kita?
1. Cintailah teman-teman Anda
Teman atau sahabat adalah orang terdekat selain keluarga kita. Teman ada di tempat kerja, sekolah atau kampus, teman karib, dan di mana saja. Teman sejati biasanya selalu ada di saat kita membutuhkan. Mereka menolong tanda diminta, dan dengan tulus mendukung kita untuk terus maju meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Cintailah teman-teman Anda, dan jadilah teman sejati untuk mereka. Mereka adalah asset yang tak ternilai harganya, karena di saat-saat tertentu cinta mereka lebih besar dari kekasih yang mungkin Anda puja-puja. Memiliki teman sejati di mana saja membuat hidup kita lebih bermakna.
2. Cintailah pekerjaan Anda
Pekerjaan rutin merupakan salah satu sumber stress atau depresi. Tekanan dan tuntutan di tempat kerja bisa membuat hidup kita bagai di neraka jika kita bekerja hanya demi mendapatkan uang, tanpa ada rasa suka dan cinta pada substansi pekerjaan itu sendiri. Untuk itu, cintailah pekerjaan Anda saat ini juga. Jika Anda tetap tidak bisa mencintai pekerjaan/profesi Anda saat ini, sangat mungkin pekerjaan itu bukanlah panggilan jiwa Anda. Kalau demikian, temukan panggilan jiwa Anda dan kejarlah sekarang juga. Jangan sampai sebagian waktu kita terbuang dengan rutinitas yang tidak bisa kita nikmati atau membuat kita makin jauh dari bahagia. Bekerjalah dan berkaryalah dengan cinta!
3. Cintailah sesama umat manusia
Lihatlah sekeliling kita. Lihatlah pengemis, anak yatim, fakir miskin, korban bencana alam, korban perang, dan orang-orang yang butuh bantuan kita. Mereka adalah bagian dari kita umat manusia. Jika hati Anda tidak tergerak untuk melakukan sesuatu untuk mereka, mungkin sekali cinta di hati Anda sudah sirna karena hedonisme dan materialisme. Bukalah hatimu dan tumbuhkan cinta Anda untuk mereka. Lakukanlah sesuatu sebagai bukti cinta Anda  dengan penuh kasih, niscaya akan datang kepuasan batin yang menenangkan jiwa Anda. Rasulullah Saw juga pernah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain”.
4. Cintailah apa yang Anda miliki saat ini
Apa yang Anda miliki saat ini adalah karunia Allah yang terbaik untuk Anda. Jika menuruti hawa nafsu mungkin keinginan kita tidak akan menemui garis akhir. Tetapi yakinlah bahwa apa yang telah Anda miliki, itulah anugerah dan amanah dari Allah yang juga akan dimintai pertanggungjawaban; entah itu harta benda, pangkat, jabatan, kekuasaan, dan perhiasan dunia lainnya. Syukurilah itu semua sebagai bukti cinta kita kepada-Nya. Jika kehidupan kita saat ini masih jauh dari yang diidamkan maka giatkan usaha dengan niat meraih ridlo-Nya.
5. Cintailah dunia ini sewajarnya saja
Dunia ini berisi berbagai perhiasan yang gemerlap dan menyilaukan mata. Banyak orang terhanyut dalam permainan dan menganggap akan hidup selamanya. Mereka mati-matian mengejar harta, tahta, dan wanita; namun ujung-ujungnya sengsara. Janganlah Anda menjadi buta karena dunia. Cintailah ia dan semua isinya sewajarnya saja. Semua itu tidak akan kekal, ia hanya sebagai sarana meraih kebahagiaan yang hakiki. Jangan jadi budak dunia, jadilah hamba Allah SWT yang bertakwa.

kagagalan Mendorong Semangat

BERTERIMA KASIH PADA KEGAGALAN

 
 
 
 
 
 
i
 
5 Votes
Quantcast
Kegagalan memberikan penghargaan untuk saran, mengoreksi ganjalan dan mendorong semangat.
Anda boleh saja bersikap skeptis atau tidak setuju dengan judul di atas. Namun, untuk lebih obyektifnya, saya sarankan untuk membaca sampai selesai uraian berikut ini.
“Gagal lagi… lagal lagi… Masa dari dulu gagal terus sih, kalau begitu… kapan happy ending-nya…?!”, demikian mungkin sumpah-serapah yang terlontar dari mulut kita ketika sebuah kegagalan menimpa. Sedih dan kesal perasaan kita, itu wajar-wajar saja. Tapi percaya dech, Tuhan menciptakan kita bukan untuk menjadi makhluk-Nya yang terus-menerus gagal atau menderita. Tuhan ingin agar kita selalu belajar dari kehidupan ini. Tuhan ingin pada akhirnya kita bahagia dan sukses luar biasa.
Yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa kegagalan demi kegagalan akan membuat kita semakin baik andaikata kita bangkit lagi dan terus memperbaiki diri, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan yang terbaik yang sesuai dengan diri kita, sesuai dengan visi dan misi hidup kita, serta sesuai dengan impian kita.
Dan hal tersebut juga berlaku untuk bidang-bidang kehidupan yang lain, entah itu dalam dunia bisnis, karier/profesi,  percintaan, dan lain sebagainya. Misalnya ketika kita  gagal berkali-kali dalam mencari pekerjaan atau pernah juga gagal dalam merintis usaha, namun itu tidak menghentikan langkah kita untuk terus mencoba dan mencoba lagi. Maka akan ada masa-masa di mana kita bisa menikmati keberhasilan dari usaha kita yang gigih dan pantang putus asa.
Semua kegagalan itu akan membukakan pintu kesuksesan yang lebih besar bagi kita sesuai dengan tujuan hidup masing-masing.  Kegagalan atau kekalahan memang pada awalnya akan terasa menyakitkan, tetapi jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif terbukti ia adalah sarana agar kita menjadi lebih baik, karena kita tidak ada pilihan lain selain untuk terus memperbaiki diri agar tidak gagal lagi.
Sebagaimana saat kita meminum jamu, mungkin kita akan merasakan pahit, getir atau rasa tidak enak yang amat sangat, tetapi dari semua kepahitan itu pada akhirnya badan kita menjadi sehat. Lain halnya ketika kita minum sirup atau jus buah yang manisnya luar biasa, tapi ternyata akhirnya kita sakit perut. Kepahitan atau hal tidak menyenangkan lainnya hendaknya kita sikapi dengan arif karena darinya kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari sekedar merasakan kesenangan yang tidak kekal. Jadi, Anda tidak boleh membenci atau takut terhadap kegagalan.
Tanpa kekalahan dan atau kegagalan, belum tentu Anda dapat memiliki pemahaman dan kearifan/kebijaksanaan tentang diri sendiri dan kehidupan seperti sekarang, yang akan membuat Anda lebih sukses di masa yang akan datang. Sehingga tidak berlebihan jika ada orang yang menagatakan, “berterima kasihlah pada kegagalan!”.
Semoga kegagalan yang kita alami bisa kita jadikan tangga meraih kesuksesan yang lebih besar dan penuh berkah.
Bangkitlah kawan, raihlah cita-citamu yang mulia…!

Menjadi Manusia Yang serba Biasa

Melihat keadaan dunia yang seperti sekarang ini, kita dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi di bidang apa pun yang kita tekuni. Persaingan semakin tajam dan kita tentu tidak mau tersingkir dari arena karena kalah amunisi dalam bersaing.
Sekarang kita dihadapkan dengan keadaan yang berubah dengan kecepatan tinggi. Kita dituntut untuk menjadi manusia yang serba bisa. Kalau tidak maka hidup akan keras kepada kita. Kita harus memiliki segudang kebisaan.
# Bisa hidup senang, bisa hidup susah.
# Bisa hidup di desa, bisa hidup di kota.
# Bisa makan enak, bisa puasa.
# Bisa menerima, bisa memberi.
# Bisa mengasihi, bisa menyayangi.
#  Bisa membaca, bisa menulis.
#  Bisa melihat peluang, bisa memanfaatkan peluang, bisa menciptakan peluang.
#  Bisa mempertahankan budaya tradisional, bisa menguasai dan memanfaatkan teknologi canggih.
#  Bisa membeli, bisa menjual.
#  Bisa diajar, bisa mengajar.
#  Bisa menikmati hasil karyaorang lain, bisa menciptakan karya untuk orang lain.
#  Bisamendengar, bisa mengemukakan pendapat.
#  Bisa berbuat, bisa bertanggung jawab.
#  Bisa gagal, bisa bangkit, bisa sukses.
#  Bisa berempati, bisa membantuorang lain.
#  Bisa menghadapi masalah, bisa menemukan solusi.
#  Bisa istirahat, bisa bekerja keras.
#  Bisa bahagia di dunia, bisa bahagia di akhirat.
Semakin banyak yang kita bisa maka semakin terbuka lebar peluang keberhasilan kita raih. Kita tidak bingung lagi karena kita telah cukup bekal dan persenjataan untuk terjun ke medan tempur. Kita tidak akan pernah menyerah karena kita memilih mati terbunuh atau menang.
Masa depan kita semakin menantang. Kadang kita menghadapi ketidakpastian. Kita harus berani mengambil resiko dari keputusan yang kita pilih. Dalam dunia kerja, dunia usaha, dunia pemasaran, dunia politik, dunia pendidikan, dan dunia-dunia yang lain semakin membutuhkan manusia-manusia yang kompeten. Kalau kita tidak bisa apa-apa maka kita akan tersingkir oleh yang lebih bisa. Keahlian teknis kini semakin penting. Demikian juga dengan kemampuan memimpin dan bekerja dalam tim. Yang tak kalah penting lagi kemampuan kita untuk me-manage waktu, pikiran dan juga uang. Semua itu menuntut kita untuk “bisa”.
Persaingan era teknologi informasi memungkinkan kurang efektifnya taktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam mendapatkan kekayaan/kemakmuran secara instan. Orang-orang yang teledor menggunakan taktik tersebut selain akan lebih cepat tertinggal secara kualitas, bisa diramalkan mereka juga akan segera masuk bui. Orang yang akan tampil ke permukaan adalah orang-orang yang memiliki capability dalam berbagai bidang di atas kemampuan rata-rataorang kebanyakan. Mereka mampu menyatukan potongan-potongan peluang menjadi sebuah bisnis besar yang monumental. Visi mereka mampu menembus keterbatasan. Mereka terus berusaha menjadi orang yang serba bisa.
Jika dulu ada orang yang kaya mendadak karena menang lotere maka sekarang pun ada orang berpenghasilan ratusan juta rupiah dengan memanfaatkan teknologi internet. Mereka menjadi internet marketer, trader, atau berafiliasi dengan korporasi bisnis dunia maya. Mereka bisa karena menguasai keahlian teknis dan ilmunya. Mereka sukses karena berusaha agar menjadi “bisa”.
Banyak peluang yang sering tidak kita perhatikan. Kadang kita menganggapnya bukan sebagai peluang karena kita tidak bisa memanfaatkan peluang tersebut. Banyak orang ketika melihat seonggok besi rongsokan menganggapnya sebagai sampah. Namun ada juga orang yang melihat besi tua itu sangat bernilai. Ia lalu mengumpulkannya hingga berton-ton, kemudian ia jual dan akhirnya ia pun menjadi jutawan. Ia bisa melihat peluang yang tidak dilihatorang.
Ada saja manfaat yang dapat kita peroleh dengan “kebisaan” kita. Semakin banyak hal yang kita bisa, semakin luas dunia yang bisa kita masuki. Peluang pun semakin banyak terlihat. Dan pada akhirnya semakin besar kemungkinan kita untuk meraih kesuksesan.
Bukankah kita dilahirkan untuk menang? Jika kita sudah menjadi pribadi yang tangguh, kesulitan apa pun tidak akan membuat kita menyerah.

Bermimpilah

 
 
 
 
 
 
i
 
1 Votes
Quantcast
Beranilah bermimpi!! Punya mobil ini misalnya...
Beranilah bermimpi! Punya mobil ini misalnya...
By: Mr. Final Prajnanta*)

Apakah anda sudah puas dengan apa yang anda capai sekarang ini? Saya yakin jawaban anda bisa beragam.  Mungkin di antara anda ada yang sudah merasa sukses, bisa juga sebagian merasa belum dan mungkin juga ada yang baru menuju ke arah kesuksesan.  Syarat awal dari sukses, anda harus punya mimpi-mimpi yang akan anda raih.  Mimpi untuk sukses ibarat kita membangun pondasi rumah.
Pada tanggal 20 Juli 1969 merupakan hari bersejarah buat manusia, suatu mimpi yang mustahil menjadi kenyataan.  Apa kira-kira mimpi tersebut?  Benar, Commander Neil Amstrong menjadikan dirinya manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan.
Tempat hiburan  di Amerika pada awalnya juga berangkat dari sebuah mimpi sang penemunya Walt Disney.  Beliau bermimpi menciptakan taman bermain yang spektakuler, orang tua dan anak-anaknya bisa bermain bersama. Diciptakan  sejak 1953 berdasarkan mimpi ada banyak sungai, air terjun, gunung-gunung, kastil, roket pendaratan bulan, gajah terbang, dll.
Pada masa perang kemerdekaan, kawasan Ancol menjadi tidak terurus. Kawasan ini menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak’.  Presiden Soekarno pada saat itu mempunyai impian mengembalikan Ancol sebagai kawasan wisata keluarga.  Berdasarkan impian tersebut, beliau menolak mentah-mentah usulan yang menjadikan Ancol kawasan industri.
Saya yakin anda pasti pernah melangkahkan kaki ke miniature Indonesia, yaitu tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah.  Tempat spektakuler ini dibangun atas mimpi Ibu Tien Soeharto (Almh) yang dicetuskan pada tanggal 13 Maret 1970.  Menyadari bahwa Indonesia mempunyai potensi kekayaan adat dan budaya dari berbagai suku bangsa.  Impian ini diutarakan sebagai gagasan untuk mendirikan suatu tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuk miniatur Indonesia.
Sama halnya dengan anda, anda berhak bermimpi bahkan sesuatu yang tidak mungkin sekali pun.  Biksu-biksu di Ranchaburi Thailand melihat kenyataan bahwa di sekeliling mereka dihuni oleh harimau-harimau gunung nan buas.  Namun biksu-biksu ini yakin seandainya harimau-harimau tadi diperlakukan dengan kasih sayang, mereka juga tidak akan memangsa manusia.  Dalam beberapa tahun kemudian kuil mereka diberi nama Tiger temple menjadi obyek pariwisata yang mendatangkan pemasukan yang lumayan. Turis-turis pun berkesempatan berfoto bersama dengan harimau-harimau yang semula buas ini.
Kesimpulan yang kita raih dari cerita pendaratan manusia di bulan, terbentuknya Disneyland, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah dan Tiger temple adalah sesuatu yang spektakuler berawal dari sebuah mimpi.  Sebuah cita-cita luhur yang dikejar terus hingga menjadi kenyataan.
Pernah teman saya menanyakan perbedaan antara mimpi dan keinginan.  Misal anda dari kecil memimpikan mempunyai sebuah mobil Mercy.  Tentu saja anda berusaha menabung atau berbisnis, kemudian uang yang anda kumpulkan anda belikan mobil Mercy.  Inilah sebuah mimpi, namun jika anda hanya sebatas keinginan mempunyai mobil Mercy, maka tidak ada rasa menyesal seandainya anda tidak mempunyainya. Akhirnya anda memutuskan membeli mobil Kijang.  Ini berarti anda hanya punya keinginan mempunyai mobil dan bukan mengejar mimpi untuk mempunyai mobil Mercy.  Tidak ada upaya sungguh-sungguh dari anda untuk mengejar mimpi mobil Mercy itu.  Visualisasikan Mimpi Anda!
Mimpi anda harus divisualisasikan, supaya anda tergerak untuk meraihnya.  Visualisasi mimpi juga akan mengingatkan anda setiap hari.  Buatlah buku mimpi.  Buku khusus yang hanya berisi visualisasi mimpi.  Jika anda ingin ke depannya mempunyai usaha sendiri, maka anda bisa menggunting gambar sebuah perkantoran atau pabrikan dan tempelkan ke buku impian anda. Jika dikarenakan alasan ekonomi anda belum kuliah dan sekarang anda ingin kuliah lagi maka cari gambar wisudawan dan tempel di buku impian anda.  Jika anda ingin pergi ke tanah suci 2 tahun lagi, cari gambar suasana haji dan tempel di buku impian anda dan seterusnya.  Bukalah buku impian anda setiap hari supaya anda akan terangsang melakukan langkah-langkah mewujudkan mimpi anda.
Jangan peduli apa kata orang tentang impian anda.  Anda yang punya mimpi dan anda yang harus merealisasikan impian anda. Jangan biarkan orang lain mencuri mimpi anda.  Mimpi yang seolah-olah mustahil pun bisa menjadi kenyataan jika kita bersungguh-sungguh memperjuangkannya.  Beranilah bermimpi, mumpung mimpi itu gratis dan tidak dilarang!

*) Mr. Final Prajnanta adalah seorang penulis dan praktisi bisnis di sebuah perusahaan multinasional. Beliau selalu memotivasi generasi muda untuk berani bermimpi, berani meraih sukses, dan never ever give up dalam berproses. Penulis bisa dihubungi melalui email f_prajnanta@yahoo.co.id.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...