Ash Fusion Temperature yaitu menggambarkan
karakteristik pelunakan dan pelelehan ash, dan diukur menurut standar
prosedur tertentu dengan cara pemanasan secara gradual terhadap sample yang
sudah disiapkan dalam bentuk cone untuk selanjutnya diamati profil perubahannya.
Gambar: Ash yang dicetak berbntuk piamida |
Kondisi
ketika pengujian Ash Fusion Temperature dijalankan harus benar-benar reducing (campuran hidrogen
dengan karbon dioksida) atau benar-benar oxidizing (udara atau karbon dioksida).
Dalam kondisi pembakaran yang menyala, atmosfir yang mengenai sebuah mineral
dapat segera berubah dari benar-benar reducing, ketika karbon dibakar,
menjadi oxidizing, ketika pembakaran sudah terjadi dan terdapat udara yang
berlebih. Kontrak batubara Jepang selalu mencantumkan hasil-hasil oxidizing
atmosphere. Kesulitan lain dalam perencanaan produksi adalah bahwa
hasil-hasilnya bukan merupakan bahan tambahan. Boleh saja mencampur dua atau
lebih batubara yang masing-masing sesuai dengan spesifikasi dan menghasilkan
batubara yang tercampu dengan ash fusion temperatures yang lebih rendah
dari setiap unsur. Dalam pengujian ini, abu batubara di cetak menjadi sebuah
piramida dan diletakkan pada sebuah ubin tahan panas. Contoh tersebut
dipanaskan pada 5°C per menit mulai 900°C sampai maksimum 1600°C. Suhu-suhu
tersebut dicatat jika profil karakteristik seperti dalam Figure A.7 tercapai.
Untuk membantu pengidentifikasian, digunakan analisis imej komputer, rekaman
fotografi atau rekaman video terhadap perkembangan pengujian. Empat suhu
dicatat : initial deformation, spherical hemispherical dan flow.
Gambar: Abu yang dihaluskan |
Mineral
dalam batubara yang paling keras adalah kaolin (china clay). Penambahan
oksida dasar, sodium, potassium, calcium atau magnesium menurunkantitik
leleh. Ferrous iron merupakan
sebuah perubahan yang terus menerus dalam sistem silica/alumina. Efek dari
penambahan ferric iron kurang diperhatikan. Inilah alasan pengujian
dalam reducing atmosphere, dimana besi dikurangi dan oxidizing atmosphere,
dimana besi teroksidasi. Hasil reducing atmosphere biasanya lebih rendah
secara signifikan daripada oxidizing atmosphere. Unuma et al,
(1986), menerbitkan sebuah penelitian tentang perubahan dalam struktur mineral
yang terjadi ketika abu batubara dipanaskan selama pengujian dan terbentuk ash
fusion, clay content dan kandungan feldspar dalam abu batubara.
Nilai
AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung oleh batubara. Pada batubara produksi, nilai AFT dapat
dipengaruhi oleh dilusi atau material yang terbawa pada saat penambangan. AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan
ash analysis, karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat pengujian
bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan masih dalam bentuk mineral.
Kegunaan AFT
- Ash Fusion Temperature dalam utilisasi dijadikan indikasi karakteristik ash dalam pembakaran.
- Nilai AFT rendah tidak diinginkan dalam utilisasinya karena dianggap dapat menyebabkan slagging atau fouling pada pipa- pipa boiler.
- AFT juga digunakan dalam membuat rumus empiris untuk memprediksi kecenderungan terjadinya sla
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya!!!!!!!!!