Sunday, 15 November 2015

Analisa Ash Fusion Temperature (AFT)


Ash Fusion Temperature yaitu menggambarkan karakteristik pelunakan dan pelelehan ash, dan diukur  menurut standar prosedur tertentu dengan cara pemanasan secara gradual terhadap sample yang sudah disiapkan dalam bentuk cone untuk selanjutnya diamati profil perubahannya.
Gambar: Ash yang dicetak berbntuk piamida
Kondisi ketika pengujian Ash Fusion Temperature dijalankan harus benar-benar reducing (campuran hidrogen dengan karbon dioksida) atau benar-benar oxidizing (udara atau karbon dioksida). Dalam kondisi pembakaran yang menyala, atmosfir yang mengenai sebuah mineral dapat segera berubah dari benar-benar reducing, ketika karbon dibakar, menjadi oxidizing, ketika pembakaran sudah terjadi dan terdapat udara yang berlebih. Kontrak batubara Jepang selalu mencantumkan hasil-hasil oxidizing atmosphere. Kesulitan lain dalam perencanaan produksi adalah bahwa hasil-hasilnya bukan merupakan bahan tambahan. Boleh saja mencampur dua atau lebih batubara yang masing-masing sesuai dengan spesifikasi dan menghasilkan batubara yang tercampu dengan ash fusion temperatures yang lebih rendah dari setiap unsur. Dalam pengujian ini, abu batubara di cetak menjadi sebuah piramida dan diletakkan pada sebuah ubin tahan panas. Contoh tersebut dipanaskan pada 5°C per menit mulai 900°C sampai maksimum 1600°C. Suhu-suhu tersebut dicatat jika profil karakteristik seperti dalam Figure A.7 tercapai. Untuk membantu pengidentifikasian, digunakan analisis imej komputer, rekaman fotografi atau rekaman video terhadap perkembangan pengujian. Empat suhu dicatat : initial deformation, spherical hemispherical dan flow.

Gambar: Abu yang dihaluskan 
Mineral dalam batubara yang paling keras adalah kaolin (china clay). Penambahan oksida dasar, sodium, potassium, calcium atau magnesium menurunkantitik leleh. Ferrous iron  merupakan sebuah perubahan yang terus menerus dalam sistem silica/alumina. Efek dari penambahan ferric iron kurang diperhatikan. Inilah alasan pengujian dalam reducing atmosphere, dimana besi dikurangi dan oxidizing atmosphere, dimana besi teroksidasi. Hasil reducing atmosphere biasanya lebih rendah secara signifikan daripada oxidizing atmosphere. Unuma et al, (1986), menerbitkan sebuah penelitian tentang perubahan dalam struktur mineral

yang terjadi ketika abu batubara dipanaskan selama pengujian dan terbentuk ash fusion, clay content dan kandungan feldspar dalam abu batubara.
Nilai AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung oleh batubara.  Pada batubara produksi, nilai AFT dapat dipengaruhi oleh dilusi atau material yang terbawa pada saat penambangan.  AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan ash analysis, karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat pengujian bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan masih dalam bentuk mineral.

Kegunaan AFT
  1. Ash Fusion Temperature dalam utilisasi dijadikan indikasi karakteristik ash dalam pembakaran.
  2. Nilai AFT rendah tidak diinginkan dalam utilisasinya karena dianggap dapat menyebabkan slagging atau fouling pada pipa- pipa boiler.
  3. AFT juga digunakan dalam membuat rumus empiris untuk memprediksi kecenderungan terjadinya sla

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya!!!!!!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...