Friday 11 May 2012

laporan Destilasi sederhana


LAPORAN PRAKTIKUM

  1. A. Judul Percobaan  : Destilasi Sederhana

      II.          Tujuan
-          Memisahkan campuran dua senyawa homogen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dengan menggunakan peralatan destilasi.
-          Menentukan komposisi destilast
-          Mengenal cara mengoperasikan peralatan destilasi sederhana.

   III.          Perincian Kerja
-          Memasang peralatan destilasi sederhana
-          Menganalisa destilasi dengan mengukur berat jenis

IV.          Alat dan Bahan
            a. Alat-alat

? Labu  bundar leher dua  500ml 1 Buah
? Kondensor liebig                      1 Buah
? Destilasi head                           1 Buah
? Penangas minyak parafin          1 Buah
? Adaptor lurus dan Bengkok     1+1 Buah
? Piknometer                               1 Buah
? Gelas piala 500 ml                    1 Buah
? Pipet tetes                            1 Buah
? Klem                                    2 Buah
? Penjepit                                9 Buah
? Termometer 0° – 100°C       1 Buah
? Termometer asa                 1+1 Buah
? Labu penampung                 4 Buah


b. Bahan
·         NaCl padat
·         KMnO4
·         Aquades


     

  1. Kajian Teori
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu,kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih air murni adalah 100 ºC
Pada proses destilasi terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Kemudian uap tersebut di dinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga memperoleh cairan murni ( destilat ). Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
            Pada operasi distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran cair ada dalam keadaan setimbang dengan uapnya,komposisi uap dan cairan berbeda. Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Bila uap dipisahkan dari cairan, maka uap tersebut dikondensasikan, selanjutnya akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama,dengan lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan. Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian,akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap lebih tinggi.
 Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.

VI.               Rancangan Percobaan
Cara memasang alat destilasi
·      Diletakkan penangas minyak parafin diatas sebuh pengungkit, lalu labu leher dua dimasukkan kedalam penangas dan diatur kedalaman permukaan labu yang tercelup dengan menggunakan klem,
·      Di mulut atas labu dipasang rangkaian destiling head, disambungkan sebuah adaptor dan dihubungkan dengan 2 buah kondensor, dimana kedua kondensor ini disanggah masing-masing sebuah klem pada tengah masing-masing kondensor itu,
·      Ujung atas dari kondensor bengkok dipasang sebuah temometer asa, begitu pula pada mulut labu yang disamping diberikan termometer asa dan pada minyak parafin dipergunakan sebuah termometer biasa untuk mengetahui suhu minyak tersebut,
·      Pada ujung kondensor dipasang lagi sebuah adaptor bengkok, dan dimulut kondensor bengkok dipasang pula kondensor kaki empat,
·      Pada masing-masing kaki dari kondensor kaki empat dipasangkan sebuah labu penammpung yang berukuran kecil (50 ml),
·      Selang air dihubungkan pada mulut kondensr paling bawah, dan pada mulut kondensor dipadang selang untuk air yang akan keluar sedangkan nuntuk 2 mulut kondensor yang berada ditengah dipasangkan selang karet yang pendek sebagai penghubung air pendingin kpada kedua kondensor itu,
·      Setelah semuanya selesai maka dipasangkan penjepit pada setiap sambungan yang ada.









1.Gambar-gambar percobaan
gb460
Gambar 4.61 destilasi
                                                                                                                                                      

       













  1. Langkah-Langkah Percobaan
1.      Menyiapkan alat destilasi dan memastikan alat dalam kondisi bersih dan terpasang denagan baik.
2.      Memasukkan batu didih ke dalam labu destilasi.
3.      Mencampur NaCl dengan aquades sampai terbentuk larutan homogen dengan kadar 5%..
4.      Menuangkan larutan NaCl 5% sebanyak 250  ml ke labu destilasi yang telah berisis batu didih.
5.      Labu beserta larutan garam ditimbang untuk menentukan densitasnya dengan menggunakan piknometer.
6.      Penangas minyak parafin dinyalakan, untuk memanAskan labu.
7.      Menjalankan air melalui kondensor.
8.      Menjalankan labu destilasi dan mengamati kenaikan temperatur.
9.      Setelah cairan dalam labu hampir habis maka pemanas dihentikan.

  1. Alur Kerja
·         15 gram NaCl + 300 mL aquades
Ø  Alat distilasi dipersiapkan
Ø  Alat-alat destilasi disusun seperti pada gambar 4.60
Ø  Batu didih dimasukan ke dalam labu distilasi
Ø  Di masukkan larutan NaCl ke labu distilasi yang sudah ada batu didihnya
Ø  Air dijalankan melalui kondensor
Ø  Labu distilasi dipanaskan dan diamati kenaikan temperaturnya
Ø  Pemanas dihentikan setelah cairan dalam labu tinggal sedikit
 

NaCl  (residu) 83 ml                           H2O (air murni) 160 ml







  1. Data Percobaan dan Hasil pengamatan

No. labu bulat
Waktu (menit)
Volume
Temperatur dalam labu (oC)
Temperatur uap  (oC)
Densitas destilat
1
35 - 90
40
101
100
1,0012
2
90 - 160
40
101
101
1,0011
3
160 - 210
40
101
100
1,0012
4
210 - 238
40
101
100
1,0012

Densitas Kelima Larutan
Kadar larutan
Berat piknomoter + sampel
5%
55,8791
8%
56,0818
12%
56,8948
16%
57,2921
20%
57,8948

No
Zat / larutan
Warna zat / larutan
Volume
Densitas
Berat
1.
2.
Distilat
Residu
Tidak berwarna
Kuning
160 ml
85 ml
1,0012
1,1057
-
26,53 g












    X.       Perhitungan

Kalibrasi Piknometer (Volume piknometer)

Berat Piknometer kosong                       = 30,4763 gr

Berat Piknometer  + aquades                  = 58,4810 gr

Berat Jenis  air pada suhu 32˚C              = 55,4810 gr – 30,4763 gr
                                                                = 25,0047 gr
 
Volume air                                              = 25,0047 gr/0,99502 gr/cm³ = 25,1298 cm³


Volume air = volume piknometer = 25,1298 cm³ dan dibulatkan jadi 25

Ø   Larutan 5%

Densitas          = massa larutan/volume pikno
                        = 25,6191 g/25cm³
                        = 1,0247 gr/cm³

Kadar larutan
Densitas/berat jenis (gr/ cm³)
8%
1,0328
12%
1,0655
16%
1,0813
20%
1,1057

Ø   Menentukan densitas destilat
Densitas          = 25,03 g / 25 cm³
                        = 1,0012 gr/cm³             
Ø   Menghitung densitas residu
Dik   : berat labu kosong: 176,90 gram
         : berat labu kosong + residu = 203,68 g

Densitas     = massa residu/volume pikno
                   = 26,78 g /25 cm³
                   = 1,0712 gr/cm³

Ø   Menentukan kadar residu
Dalam penentuan kadar residu kita membuat grafik antara BJ dengan kadar
Flowchart: Process: BJ Larutan
 

Kadar Larutan garam
 

Dari grafik di atas kita mendapatkan kadar residu sebesar 14,67%

  1. Pembahasan
Pada percobaan yang berjudul “Destilasi Sederhana” mempunyai tujuan untuk mengetahui tata cara memisahkan campuran dua senyawa homogen yang memiliki beda titik didih. Percobaan kali ini kami hanya melakukan pada destilasi sederhana. Dalam percobaaan destilasi ini dilakukan pemisahan secara penguapan pada larutan NaCl. Pada percobaan ini pertama-tama kita membuat larutan garam 5% sebanyak 300 ml untuk didestilasi sebanyak 250 ml dan 50 ml untuk dihitung densitasnya. Setelah itu kita membuat larutan 8%, 12%, 16%, dan 20%. Larutan ini hanya ingin dijadikan sebagai kalibarsai dalam penentuan konsentrasi residu.
Pada percobaan destilasi sederhana ini diawali dengan pemanasan larutan garam 250 ml dengan menggunakan penangas parifin, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Karena titik didih air lebih rendah daripada garam maka yang keluar sebagai distilat adalah air ( H2O). Larutan ini  menguap pada suhu 101oC dan Uap tersebut bergerak menuju kondensor yaitu pendingin , proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita mendapatkan air murni (destilat) dan larutan garam yang konsentrasi tinggi (residu).
Dari hasil percobaan ini kami mendapatkan destilat sebanyak 160 ml dan residu sebanyak 83 ml dengan kadar 14,67%. Terdapat penyimpangan, dalam percobaan ini karena densitas destilat yang kami peroleh tidak semuanya sama nilainya . Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena penyimpangannya itu sendiri masih relatif  kecil sehingga dapat diabaikan.
Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :
  1. Kesalahan pembacaan skala pada alat
  2. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat
  3. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer

H. Kesimpulan
     Dari praktikum yang kami lakukan, kami memisahkan air (H2O) dan NaCl dari larutan NaCl dengan cara penguapan. Karena titik didih air lebih rendah daripada garam maka yang keluar sebagai distilat adalah air ( H2O). Larutan ini  menguap pada suhu 101oC Akhirnya dihasilkan residu dengan kadar NaCl yang lebih tinggi sebesar 14,67% dibandingkan sebelum destilasi yang hanya 5%. Residu didapat sebanyak 83 ml dan destilat sebanyak 160 ml. Dan Titik didih larutan NaCl adalah 101º C

J. DAFTAR PUSTAKA

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya!!!!!!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...