Friday 17 February 2012

JUARA OLIMPIADE SAINS

Farhan, Juara Olimpiade Sains, Fan MU PDF Print E-mail
User Rating: / 0
PoorBest 
Sabtu, 10 December 2011 22:31
SISWA SDN 2 Rawalaut berhasil meraih emas dalam Olimpiade Matematika dan Sains Nasional di Universitas Brawijaya pada 3—5 Desember lalu. Pelajar kelas VI ini menyelesaikan 100 soal Matematika dan IPA hanya dalam waktu 70 menit.
Dia adalah Farhan Rafiqy. Saat ditemui di sekolahnya, Farhan sedang mengikuti ujian menggambar dan bernyanyi. Dia meluangkan waktu untuk diwawancarai Lampung Post, Jumat (9-12).

Duduk di kursi belajar sambil menyandar, kakinya menggantung karena tidak sampai ke lantai. Gayanya yang santai menandakan ia terbiasa menghadapi suasana ujian dan sejenisnya.

Anak pasangan Faisal Husein dan Asnidah ini terlihat tenang. Jawaban yang dia berikan begitu menyakinkan dan tegas. Sesekali dia tersenyum dan tertawa saat diberi pertanyaan yang seputar hobi dan cita-citanya.

Wali kelas VIA, Titik Estiningsih, mengatakan awalnya Farhan sempat malu-malu wawancara dengan wartawan. Tapi guru selalu menyakinkan pada Farhan agar jangan malu. Sampaikan saja apa adanya. ”Sekarang dia sudah lebih santai dan berani,” kata Titik.

SDN 2 Rawalaut mengirimkan tiga wakilnya dalam olimpiade yang digelar Global House National Math and Science Olympic. Selain Farhan, ada Yofira Sintya Dewi dan Adela Fiona Amadani. Namun, Yofira dan Adela hanya mendapatkan pregolden winner atau juara harapan I.

Farhan dan kedua temannya adalah hasil seleksi dari siswa terbaik di SDN 2 Rawalaut. Sebelum mengikuti olimpiade, ketiga siswa ini mendapat pembekalan selama satu minggu bersama tiga dosen Unila. ”Satu minggu enggak belajar di sekolah tapi langsung belajar di Unila,” kata Farhan.

Pembekalan di Unila membahas soal Matematika, Fisika, dan Biologi. Selama hampir lima jam setiap kali pertemuan, Farhan mendapat materi pengerjaan soal. ”Dosen kasih materi gantian. Istirahatnya kalau ganti mata pelajaran,” ujarnya.

Meskipun dengan persiapan yang singkat, Farhan mampu mengalahkan siswa-siswa dari perwakilan provinsi lain. Dia mendapat nilai tertinggi 900 dari 100 soal yang dikerjakan. Soal olimpiade terdiri dari 60 Matematika dan 40 IPA.

Catatan waktu pengerjaan soal Farhan pun sangat baik. Dia mampu menyelesaikan 100 soal sebelum waktu yang disediakan habis. Artinya, satu soal tidak sampai satu menit dikerjakan Farhan. Bila dirata-ratakan, Farhan menyelesaikan satu soal tidak sampai 42 detik.

Sebagai periah emas Olimpiade Matematika dan Sains, Farhan mendapat hadiah piala, medali, sertifikat, dan laptop.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini menilai soal olimpiade tidak susah dan tidak juga mudah. Dia mampu mengerjakan semua soal Matematika dan Fisika dengan yakin. Farhan hanya tidak yakin pada beberapa soal Biologi. ”Ada soal tentang nama-nama organ tubuh manusia yang tidak ingat istilahnya. Hanya tiga soal Biologi yang tidak yakin,” ujar lulusan TK Intan Pertiwi ini.

Anak kelahiran 2 Februari 2000 ini mengaku sangat menyukai Matematika. Dari kecil dia sangat menggemari pelajaran berhitung ini.

Dia bukan kali ini saja mengikuti lomba adu kepintaran mata pelajaran Matematika dan  IPA. Saat masih duduk di kelas V, Farhan pernah mengikuti lomba Matematika. Dia juga meraih juara II dalam Olimpiade Matematika dan IPA yang digelar Honda.

Sejak duduk di bangku kelas I, prestasi Farhan memang menonjol. Dia tidak pernah lepas dari peringkat dua besar. Hanya satu kali, Farhan mendapat ranking III.

Sebagai anak SD, jadwal belajar Farhan lumayan padat. Usia pulang sekolah, dia harus mengikuti les yang ada di sekolah hingga pukul 15.00. Selain itu, dia juga mengikuti bimbingan belajar tiga kali dalam seminggu.

”Kalau ada les, pulang ke rumah bisa jam 17.30 sore,” ujar Farhan.

Pulang sekolah dan bimbel, Farhan lebih memilih istirahat dan tidur. Bangun kembali pukul 19.00 atau 20.00. Dia pun mengerjakan pekerjaan rumah atau PR hingga selesai. ”Kalau PR sudah selesai baru nonton TV. Lihat film kartun,” kata dia.

Waktu bermain Farhan, pada sore hari ketika tidak ada jadwal mengikuti bimbingan belajar. Sepak bola dipilih Farhan untuk mengisi waktu luang saat bermain dengan teman-teman. ”Ada lapangan paving block di dekat rumah untuk tempat main bola,” kata dia.

Hari libur, Minggu, juga digunakan Farhan untuk bermain, terutama main game komputer. Namun, sore harinya sudah harus belajar dan mengerjakan tugas sekolah.

Rupanya Farhan menyukai klub sepak bola asal Inggris, Manchester United (MU). Dia juga mengidolakan salah satu pemain klub dengan julukan Setan Merah atau The Red Devils ini, Wayne Rooney.  Namun, klub kebanggaan Farhan baru saja gagal di ajang Liga Champions. Dia mengaku sedih karena tim asuhan Sir Alex Ferguson ini tidak bisa berbuat banyak dalam ajang kasta tertinggi liga Eropa.

Keberhasilan Farhan merebut emas olimpiade nasional membuat beberapa SMP favorit sudah menawarkan diri. Farhan rupanya sudah memilih SMPN 2 Bandar Lampung sebagai tempat melanjutkan pendidikan. ”Pilih SMPN 2 karena bagus,” ujarnya.

Saat ditanya cita-cita dan tempat kuliah yang akan dituju, Farhan hanya tersenyum. ”Belum ada cita-cita. Belum tahu juga mau kuliah di mana,” kata Farhan sambil tersenyum malu-malu. (PADLI RAMDAN/M-1)

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya!!!!!!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...