PNUP Bangun Kampus di Moncongloe
MAKASSAR, Upeks--Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) terus bergerak. Saat ini, PNUP sedang sibuk mempersiapkan pembangunan kampus dua.
Peletakan batu pertama kampus tersebut dilakukan Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud, Endang Hendrawati, didampingi Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel H Amal Natsir SE MM, dan Direktur PNUP Dr Pirman MSi, Sabtu, (22/10).
Kampus baru ini berada di daerah Moncongloe, Kabupaten Maros. Berdiri di atas lahan 30 hektar. Lebih luas dari kampus pertama, yang selama ini menjadi pusat aktivitas perkuliahan mahsiswa, di kampus Unhas.
Kampus baru ini nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, gedung rektorat, perpustakaan, auditorium, masjid, pusat kegiatan mahasiswa, sport hall, dan lecture theatre.
"Sebagai politeknik terbesar di KTI, PNUP terus berjuang menjadi pusat pendidikan vokasi dengan sumber daya manusia handal. Guna mendukung hal itu, diperlukan sarana dan prasarana menunjang. Pembangunan kampus baru ini, yang jauh lebih besar dari kampus sebelumnya, begitu pula pengadaan peralatan penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian, diharapkan memperkuat pengembangan pendidikan tinggi politeknik," jelas Pirman.
Jumlah mahasiswa PNUP saat ini mencapai 2.500 orang. Pembangunan kampus baru ini dinilai sangat tepat, sebab kondisi kampus lama dirasakan sudah tidak kondusif lagi. Tidak kuat lagi menampung jumlah mahasiswa yang dari tahun ke tahun terus bertambah. Begitu pula proses belajar mengajar, selalu mengalami dinamika seiring perkembangan teknologi yang pesat.
"Jika tidak diimbangi ruang yang layak dan bersyarat, dipastikan akan terjadi distorsi. Hal ini akan memberikan dampak terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia PNUP," katanya.
Sementara itu, Endang Hendrawati, Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti, menilai pembangunan kampus baru ini sebagai terobosan peningkatan kualitas politeknik. Sehingga mampu mendorong pembangunan nasional khususnya, Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Hendrawati berharap, pembangunan kampus baru ini dapat memotivasi dosen, staf, dan mahasiswa. Agar mereka lebih mampu memberikan warna kualitas pendidikan di Makassar, mutu pembelajaran lebih meningkat. Setelah tersedianya sarana dan prasarana yang akan melengkapi kampus baru PNUP. "Menurut rencana pembagunan tahap pertama akan dibangun dalam jangka waktu dua tahun," katanya.
PNUP saat ini mengelola 16 program studi D3 dan D4 yang terfokus pada bidang engineering dan bisnis. Setelah kampus baru selesai dibangun, PNUP berencana akan menambah beberapa program studi baru lainnya. Beberapa diantaranya masih merupakan varian dari bidang engineering, tetapi sementara ini telah dibangun wacana akan dibuka program studi baru seperti desain grafis, broadcasting, dan maritim.
Peletakan batu pertama kampus tersebut dilakukan Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud, Endang Hendrawati, didampingi Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel H Amal Natsir SE MM, dan Direktur PNUP Dr Pirman MSi, Sabtu, (22/10).
Kampus baru ini berada di daerah Moncongloe, Kabupaten Maros. Berdiri di atas lahan 30 hektar. Lebih luas dari kampus pertama, yang selama ini menjadi pusat aktivitas perkuliahan mahsiswa, di kampus Unhas.
Kampus baru ini nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, gedung rektorat, perpustakaan, auditorium, masjid, pusat kegiatan mahasiswa, sport hall, dan lecture theatre.
"Sebagai politeknik terbesar di KTI, PNUP terus berjuang menjadi pusat pendidikan vokasi dengan sumber daya manusia handal. Guna mendukung hal itu, diperlukan sarana dan prasarana menunjang. Pembangunan kampus baru ini, yang jauh lebih besar dari kampus sebelumnya, begitu pula pengadaan peralatan penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian, diharapkan memperkuat pengembangan pendidikan tinggi politeknik," jelas Pirman.
Jumlah mahasiswa PNUP saat ini mencapai 2.500 orang. Pembangunan kampus baru ini dinilai sangat tepat, sebab kondisi kampus lama dirasakan sudah tidak kondusif lagi. Tidak kuat lagi menampung jumlah mahasiswa yang dari tahun ke tahun terus bertambah. Begitu pula proses belajar mengajar, selalu mengalami dinamika seiring perkembangan teknologi yang pesat.
"Jika tidak diimbangi ruang yang layak dan bersyarat, dipastikan akan terjadi distorsi. Hal ini akan memberikan dampak terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia PNUP," katanya.
Sementara itu, Endang Hendrawati, Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti, menilai pembangunan kampus baru ini sebagai terobosan peningkatan kualitas politeknik. Sehingga mampu mendorong pembangunan nasional khususnya, Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Hendrawati berharap, pembangunan kampus baru ini dapat memotivasi dosen, staf, dan mahasiswa. Agar mereka lebih mampu memberikan warna kualitas pendidikan di Makassar, mutu pembelajaran lebih meningkat. Setelah tersedianya sarana dan prasarana yang akan melengkapi kampus baru PNUP. "Menurut rencana pembagunan tahap pertama akan dibangun dalam jangka waktu dua tahun," katanya.
PNUP saat ini mengelola 16 program studi D3 dan D4 yang terfokus pada bidang engineering dan bisnis. Setelah kampus baru selesai dibangun, PNUP berencana akan menambah beberapa program studi baru lainnya. Beberapa diantaranya masih merupakan varian dari bidang engineering, tetapi sementara ini telah dibangun wacana akan dibuka program studi baru seperti desain grafis, broadcasting, dan maritim.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya!!!!!!!!!