Cara lain untuk memisahkan campuran zat padat yaitu melalui rekristalisasi.
Cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan dari komponen-komponen
campuran dalam pelarut tertentu. Semakin tinggi suhu, maka semakin besar
kelarutan. Kita dapat pula memilih pelarut yang lebih melarutkan salah
satu komponen, sedangkan komponen lainnya sukar larut didalamnya.
Metode Rekristalisasi
ini merupakan salah satu pemurnian suatu zat padat dari campuran/pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang
cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan
dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya. Larutan yang terjadi
dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan
dengan cara menjenuhkannya.
Zat
campuran dari hasil reaksi pembuatan preparat yang akan dimurnikan dilarutkan
dalam pelarut yang cocok yang telah dipilih, biasanya dengan cara coba-coba
atau dapat dilihat dalam handbook kimia. Sebaiknya dilarutkan pada temperatur
dekat titik didihnya, saring untuk memisahkan dari zat pencampurnya yang tidak
larut dalam pelarut yang digunakan itu, kemudian larutan (zat cair hasil
saringan) diuapkan sampai jenuh, dan diamkan zat tersebut mengkristal. Apabila
zat tersebut larut dalam keadaan panas maka larutan akan mengkristal bila
larutan tersebut didinginkan. Selanjutnya saring kristal yang terbentuk,
keringkan dan uji sifat fisiknya.
Cara memilih pelarut yang cocok:
Cara memilih pelarut yang cocok:
- Dipilih zat pelarut yang hanya dapat melarutkan zat yang akan dimurnikan dalam keadaan panas, sedangkan zat pencampurnya tidak larut dalam pelarut tersebut.
- Dipilih pelarut yang titik didihnya rendah untuk dapat mempermudah proses pengeringan kristal yang terbentuk.
- Titik didih pelarut hendaknya lebih rendah dari pada titik leleh zat padat yang dilarutkan supaya zat yang akan dilarutkan tidak terurai.
- Pelarut tidak bereaksi dengan zat yang akan dilarutkan.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya!!!!!!!!!