1. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam
limbah cair oleh gaya gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi
dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah
untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan
dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.

Setelah
proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut
sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki,
sehingga sering juga proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama
disebut dengan proses Stabilisasi. Akumulasi lumpur (Volume) dalam
periode waktu tertentu(desludging-interval) merupakan parameter penting
dalam perencanaan pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan
stabilisasi lumpur.
2. Flotasi
Flotasi Merupakan pemisahan satu mineral atau lebih
dengan mineral lainnya melalui
pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan bantuan
gelembung udara sampai ke permukaan air. Secara spesifik pemisahan ini disebut
frots flotation, atau flotasi buih. Media pemisahannya adalah air dan gelembung
udara.
Operasi Pemisahannya memanfaatkan
perbedaan sifat kimia-fisika permukaan mineral yang akan dipisah. Sifat permukaan
ini didasarkan pada respon permukaan mineral ketika berada dalam ai, sifat
permukaan ini disebut hydrophobicity. Hydrophobicity
menunjukkan kecenderungan permukaan mineral untuk dibasahi air.
Ketika Mineral – mineral biji
berada dalam air, maka permukaan mineral – mineral tersebut akan merespon air
sesuai dengan sifat kimia-fisikanya. Mineral – mineral yang permukaannya tidak
terbasahi oleh air disebut mineral hydrophobicity atau mineral tak suka air,
sedangkan mineral – mineral yang permukaannya terbasahi oleh air disebut
mineral hydrophilic, atau mineral yang suka dengan air. Pada medode flotasi,
mineral yang tak suka dengan air akan menempel pada gelembung dan naik ke
permukaan air membentuk buih mineral. Sedangkan mineral yang suka dengan air
tidak dapat menempel pada gelembung, dan tetap di dalam air.
3. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
4. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring
(filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring
air yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir
akan tertinggal di kertas saring.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
- Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
- Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
- Vakum pada bagian bawah.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya!!!!!!!!!