1. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam
limbah cair oleh gaya gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi
dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah
untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan
dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.
Sedimentasi bisa
dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika
kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi
awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi,
dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya.
Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment
gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya
(activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut
dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.
Sedimen
dari limbah cair mengandung bahan bahan organik yang akan mengalami
proses dekomposisi, pada proses tersebut akan timbul formasi gas seperti
carbon dioxida, methane, dlsb. Gas tersebut terperangkap dalam partikel
lumpur dimana sevvaktu gas naik keatas akan mengangkat pule partikel
lumpur tersebut, proses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan
merusak sedimen yang telah terbentuk. Pada Septic-tank, Imhoff-tank dan
Baffle-reactor, konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari
efek dari timbulnya gas supaya tidak mengaduk/merusak partikel padatan
yang sudah mapan (settle) didasar tangki, sedangkan pada UASB (Uplift
Anaerobic Sludge Blanket)justru menggunakan efek dari proses tersebut
untuk mengaduk aduk partikel lumpur supaya terjadi kondisi seimbang
antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel lumpur, sehingga
partikel lumpur tersebut melayang-layang/mubal mubal.
Setelah
proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut
sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki,
sehingga sering juga proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama
disebut dengan proses Stabilisasi. Akumulasi lumpur (Volume) dalam
periode waktu tertentu(desludging-interval) merupakan parameter penting
dalam perencanaan pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan
stabilisasi lumpur.
2. Flotasi
Flotasi Merupakan pemisahan satu mineral atau lebih
dengan mineral lainnya melalui
pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan bantuan
gelembung udara sampai ke permukaan air. Secara spesifik pemisahan ini disebut
frots flotation, atau flotasi buih. Media pemisahannya adalah air dan gelembung
udara.
Operasi Pemisahannya memanfaatkan
perbedaan sifat kimia-fisika permukaan mineral yang akan dipisah. Sifat permukaan
ini didasarkan pada respon permukaan mineral ketika berada dalam ai, sifat
permukaan ini disebut hydrophobicity. Hydrophobicity
menunjukkan kecenderungan permukaan mineral untuk dibasahi air.
Ketika Mineral – mineral biji
berada dalam air, maka permukaan mineral – mineral tersebut akan merespon air
sesuai dengan sifat kimia-fisikanya. Mineral – mineral yang permukaannya tidak
terbasahi oleh air disebut mineral hydrophobicity atau mineral tak suka air,
sedangkan mineral – mineral yang permukaannya terbasahi oleh air disebut
mineral hydrophilic, atau mineral yang suka dengan air. Pada medode flotasi,
mineral yang tak suka dengan air akan menempel pada gelembung dan naik ke
permukaan air membentuk buih mineral. Sedangkan mineral yang suka dengan air
tidak dapat menempel pada gelembung, dan tetap di dalam air.
3. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
4. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring
(filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring
air yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir
akan tertinggal di kertas saring.
Filtrasi juga dapat diartikan sebagai pembersihan partikel padat dari suatu fluida
dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di
atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai
dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan
mungkin saja cairan,
padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus
dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri,
kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak
sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui
beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi,
atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau
tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring
beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
- Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
- Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
- Vakum pada bagian bawah.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya!!!!!!!!!