Saturday, 16 November 2013

Bahan Bakar Alternatif dari Air laut

Bagi masyarakat awam, air laut hanya dianggap air asin yang mungkin hanya menghasilkan garam. Namun, bagi para ilmuwan yang menekuni ilmu kelautan, air laut ternyata dapat sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak misalnya solar atau premium.
Pengembangan air laut menjadi bahan bakar alternatif tidak hanya ramah lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran layaknya bahan bakar minyak.
Pemanfaataan air laut sebagai bahan bakar alternatif juga sangat didukung dengan kondisi alam Indonesia yang memiliki lautan yang lebih luas dibandingkan daratan.

Air  laut Bisa Jadi Alternatif Bahan Bakar

Kawasan daerah kepulauan maupun pesisir pantai di di Bumi Khatulistiwa sangat cocok untuk pengembangan air laut sebagai bahan bakar.
Eddiwan, pakar kelautan lulusan master Universitas Tokyo, pria yang juga pegawai pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepulauan Riau itu seperti dikutip kepri.antaranews.com menyatakan “penyulingan air laut menjadi biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang telah diuji coba”.
Air laut cocok dijadikan bahan bakar kapal nelayan menggantikan solar.
Uji coba penggunaan air laut untuk kapal, menurut Eddiwan hanya tinggal menunggu penyesuaian mesin sehingga dapat dimodifikasi untuk menggunakan bahan bakar alternatif tersebut.
ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM serta mengentaskan keluhan kelangkaan BBM oleh kalangan nelayan.

"Nelayan tidak mengenyam pendidikan sekalipun bisa memanfaatkan tekonologi ini, karena cara kerjanya cukup sederhana," ungkap Eddiwan.
Cara kerjanya, air laut terlebih dahulu diendapkan sebelum disuling dalam sebuah tempat penampungan. Setelah disuling dengan alat penyulingan berukuran 0,1 mikron, maka akan memproduksi minyak sel yang berasal dari biota laut.
Ahli kelautan Provesor Hasyim Djalal menyatakan “arus air di Kepulauan Riaui dapat menghasilkan ribuan giga volt yang cukup cocok untuk pengembangan energi listrik menggunakan tenaga arus laut”.
Namun demikian, alih bahan bakar minyak ke bahan bakar alternatif berupa pemanfaatan air laut tentu harus didukung pemerintah karena ide tersebut belum sepenuhnya diterima oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alasan biaya mahal.

Pepatah lama yang mengatakan bahwa air adalah lawan dari api mungkin sudah tidak relevan lagi digunakan pada zaman modern sekarang. Hal ini secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang peneliti dari USA yang bernama John Kanzius, 63 tahun, yang telah berhasil menciptakan alternatif bahan bakar dari air laut. Secara kebetulan, teknisi broadcast ini menemukan sesuatu yang menakjubkan. Pada kondisi yang tepat, air laut dapat menyala dengan temperatur yang luar biasa. Dengan sedikit modifikasi, tidak menutup kemungkinan di masa depan, hal ini dapat dijadikan sebagai alternatif bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Dalam tulisannya yang berjudul “Observations of polarised RF radiation catalysis of dissociation of H2O-NaCl solutions”, Kanizius mengatakan bahwa, larutan garam (H2O-NaCl dengan konsentrasi 1 – 30%) akan menghasilkan gas hidrogen dan oksigen yang dapat menimbulkan nyala api, ketika dikenai gelombang radio sebesar 13,56 MHz pada suhu kamar.

Kenapa air laut bisa terbakar
karena ini semua berhubungan dengan hidrogen. Dalam keadaan normal, air laut mempunyai komposisi natrium Klorida (garam), Hidrogen, dan oksigen (air) yang stabil. Gelombang radio dari RFG milik Kanzius mengacaukan kestabilan itu, memutuskan ikatan kimia yang terdapat dalam air laut. Penggunaan Radiasi elekromagnetic lemah yang berasal dari gelombang radio RFG mendisosiasi air menjadi hidrogen dan oksigen. Selain itu, spektral raman dari larutan garam menunjukkan bahwa adanya perubahan struktural pada struktur air yang terjadi sebelum dan sesudah pembakaran dilakukan. Hal ini melepaskan molekul hidrogen yang mudah menguap (volatil), dan panas yang keluar dari RFG memicu dan membakarnya dengan cepat.

Proses membuat air laut menjadi bahan bakar
1. Air laut diendapkan dahulu
2. kemudian disuling dengan alat penyulingan berukuran 0,1 mikron (plankton net).
3. Air laut sulingan itu akan menghasilkan minyak sel
4. menjadi biodiesel yang berasal dari biota-biota yang hidup di laut
Pemanfaatan energi alternatif berupa air laut diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM di masa mendatang, apalagi BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan akan habis seiring perkembangan zaman. 

2 comments:

  1. Artikel yang sungguh sangat bermanfaat, semoga saja pengembangan untuk menjadi bahan bakar untuk kendaraan seperti motor bisa terealisasikan :) aminn..

    ReplyDelete
  2. makasih telah berkunjung d blog ini

    ReplyDelete

Komentarnya!!!!!!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...